RMOLBanten. Tim pemenangan pasangan calon Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru-Mawardi Yahya (HDMY) menyangkan situs perhitungan hasil pilkada serentak Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sering ngadat dan tidak bisa diakses.
- Kang Emil Prediksi Vaksin Covid-19 Baru Tersedia Awal Tahun Depan
- The G Flavours Sajikan Menu Healthy Lifestyle Bagi Penikmat Kuliner
- Rencana Bangun Kembali Kompleks eks THR-TRS, Wali Kota Eri Ingin Jadikan Destinasi Wisata Murah
"Kami percaya KPU akan tetap menjaga netralitasnya sebagai penyelenggara Pilkada Sumatera Selatan. Kami minta kepada Bapak Kapolri dan Bapak Presiden RI agar dapat mengawal proses demokrasi di Bumi Sriwijaya yang kami cintai ini," ucap dia.
Lebih lanjut, Alfrezi menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengikuti proses perhitungan ini agar tidak ada kecurangan yang terjadi di Pilkada Sumatera Selatan. Terlebih, sambungnya, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya telah dinyatakan unggul dalam berbagai hitung cepat yang dirilis lembaga survei.
Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan bahwa pihaknya memang sengaja membuka tutup laman situs perhitungan suara pilkada tersebut. Langkah itu dilakukan untuk mencegah terjadinya peretasan.
"Kadang bisa dibuka dan kadang tidak bisa dibuka, itu untuk memangkal serangan yang datangnya kadang tiap menit," kata Ketua KPU Arief Budiman dalam diskusi MNC Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (30/6).
Meski begitu, Arief memastikan proses penghitungan tetap berlangsung transparan.
"Prinsipnya proses rekap terbuka. Bukan kami tidak transparan, tapi ini untuk menangkal serangan yang datang tiap menit, bukan jam," tegasnya. [dzk]
- Kuatkan Gerakan Nasionalisme, Kominfo Gelar Wayangan di Ngawi
- Kupiah Meukeutob Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional
- Indonesia Masuk Daftar Hijau Perjalanan Abu Dhabi