Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 makin tidak terarah ketika yang berkontestasi saling mencari sisi lemah masing-masing pihak. "Lagi-lagi yang dirugikan adalah masyarakat,†demikian disampaikan pengamat komunikasi Universitas Padjajaran Bandung Lely Ariani kepada Kantor Berita , Sabtu (6/10). Dikatakan Lely, kecenderungan praktek propaganda dalam politik dengan memanfaatkan momen dan isu tertentu berakibat pada bergesernya persoalan yang tak terselesaikan. Salah satu yang paling menyolok adalah kasus hoax aktivis Ratna Sarumpaet. "Di sini substansi perkara bergeser, terlebih apabila masyarakat memercayai informasi yang salah dan kemudian ikut menyebarluaskan lewat media sosial. Maka yang sangat dibutuhkan adalah kesungguhan para elit untuk membuktikan komitmen yang sebenarnya sudah dideklarasikan bersama,†pungkasnya.[bud/aji]
- Bagi Rizal Ramli, Investasi dan Pembangunan Harusnya Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
- Punya Pengaruh Besar, Pengamat Sarankan Jokowi Berpegang pada Political Path dan Etika politik
- Jangan Ekspor Capres Cawapres dari Eksternal, KIB Disarankan Usung Airlangga-Zulhas
- Banyak Temuan Kesalahan, Pakar Telematika Desak KPU Investigasi Forensik Aplikasi Sirekap
- Kegagalan Nego Bunga Utang Kereta Cepat Bukti Pemerintah Lemah di Hadapan China
- Indikasi Jokowi Pecah Kongsi dengan Megawati Soekarnoputri Makin Kuat