. Penembakan brutal terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, kemarin (Jumat, 15/3), sejumlah pemimpin negara berempati serta mengutuk peristiwa pilu tersebut. Apakah Presiden Joko Widodo bersikap yang sama?
- Partai Demokrat Dibajak Moeldoko, Din Syamsuddin: Kalau Didiamkan, Presiden Bisa Dituduh Ikut Bermain
- Sandiaga Uno di Barisan Ganjar-Mahfud, Relawan Yakin 17 Juta Lapangan Kerja Tercipta
- Jokowi Diwanti-wanti Tidak Terpengaruh Oligarki Gantikan Sri Mulyani
Pemimpin negara di dunia bersedih dan ditunjukkan kesedihannya --yang sangat-- atas penembakan teroris terhadap muslim di Selandia Baru. Namun pemimpin negara muslim terbesar di dunia menanggapi santai tanpa empati. Ia lebih sedih atas penangkapan koleganya oleh KPK,†ujar Andi Arief, sesaat lalu (Minggu, 17/3).
Perlu diketahui, dalam aksi penembakan itu sebanyak 49 orang tewas.
Pelaku penembakan di Masjid tersebut diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant dari Australia.
Penembakan itu ia siarkan secara online dan menghadirkan manifesto 73 halaman. Ia melabeli dirinya sebagai "warga kulit putih biasa". [bdp]
- IPW Tidak Sepakat Polri di Bawah Mendagri, Sebab Menteri Jabatan Politis
- Bawa Dukungan 29 PAC, Lucy Daftar Jadi Ketua DPC Demokrat Surabaya
- Anies Baswedan Apresiasi Gagasan Islam Tengah Zulkifli Hasan