Tiga dari dua pendemo yang diamankan di Polda Jatim saat hari buruh, masih dalam pemeriksaan penyidik.
- Asal Tidak Membuat Internal PDIP Murka, Peluang Ganjar 2024 Masih Terbuka Lebar
- Pidato AHY Tunjukkan Fakta Kehidupan Rakyat Saat Ini
- Muktamar Sufi Internasional, Prabowo: Kepercayaan Dunia pada Indonesia Menguat
"Dari kelima orang itu, dua di antaranya dilepas dan wajib lapor. Sedang tiga lainnya masih diperiksa intensif," kata Barung, Kamis (2/5).
Dijelaskannya, dari tiga yang diperiksa, salah satunya adalah perempuan sebagai penggerak, yang kini penanganannya diserahkan ke Unit PPA.
"Ya, untung saja kemarin berhasil diamankan. Jika tidak, maka kemungkinan akan terjadi kerusuhan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, saat aksi May Day yang digelar ribuan buruh dari berbagai elemen se-Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya disusupi puluhan massa mengenakan jaket hoodie warna hitam dan penutup wajah.
Namun mereka berhasil dibubarkan polisi karena tidak mengantongi izin aksi.
Menurut Barung, puluhan massa yang diketahui sebagai kelompok Anarko ini ternyata tidak membubarkan diri tapi bergabung dengan kelompok buruh dari KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) pada sore harinya.
Penyusupan kelompok Anarko yang kedua ini ternyata juga tak berhasil, polisi kembali mengetahui keberadaan mereka.
Hasil penyelidikan sementara Polda Jawa Timur, kerusuhan saat aksi May Day 1 Mei 2019 di Bandung, Makassar, dan Surabaya kemarin, diduga saling berhubungan. Semuanya dilakukan oleh kelompok Anarko.
Kelompok ini ada dengan identitas huruf A besar berada dalam lingkaran. Lingkaran dan huruf A, biasanya warna putih. Benderanya hitam, dan mereka menggunakan pakaian hitam-hitam. Itu ciri-ciri mereka,†terang Barung.[aji
- Kubu Moeldoko Cs Terus Bermanuver, Demokrat Jabar: Mereka Mempermalukan Diri Sendiri
- Curhat Persoalan Desa, Rombongan Kades Di Kediri Datangi Rumah Anggota DPRD Jatim
- Ramai-ramai WNI Berobat ke Luar Negeri, Jokowi Didesak Segera Perbaiki Kualitas Kesehatan