Ini Pendapat Ahli Tentang Potensi Gempa di Jawa Timur

Ahli geologi UGM Dr Gayatri Indah Marliani mengatakan potensi gempa itu sebenarnya bisa kita kenali kemungkinan adanya sumber gempa. Misalnya dari karakteristik sebaran gempanya, kemudian apakah ada penampakan di permukaan bumi yang memberikan indikasi bahwa di situ ada sumber gempa.


Dari rekaman itu Saja kita sudah tahu bahwa di Pantai Selatan Banyuwangi dekat Pelabuhan itu yang paling terdekat itu patahannya lokal dan pergerakannya sudah bisa teridentifikasi,” terangnya.

Daerah lain di Jatim yang potensi terjadi gempa adalah di dekat Surabaya karena ada lempeng dan patahan Pasuruan yang sudah kami teliti memang ada bekas jejak-jejak dari gempa masa lalu.

Kami cari tahu kapan terjadinya itu ada potensi bahwa apakah itu akan bergerak lagi itu kemungkinan karena dia sudah pernah bergerak dalam waktu beberapa ratus tahun yang lalu sehingga kemungkinan untuk terjadi lagi bisa diantisipasi,” jelasnya.

Selain itu di Jatim juga terdapat patahan besar yang memanjang mulai Blitar hingga Semarang. Namun biasanya jika terjadi gempa, patahan besar itu tidak langsung bergerak tapi sedikit-sedikit atau kecil-kecil.

Namun jika magnitudonya kisaran 5-6 skala richter dan terjadi di darat serta banyak pemukiman tentu dampaknya juga akan signifikan,” beber Gayatri.

Di sisi lain, Jatim juga rawan erupsi gunung berapi karena memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Diantara, gunung kelud, semeru, ijen, bromo dan gunung lawu.

Tapi indikasi erupsi gunung berapi relatif indikasinya bisa dilihat langsung seperti keluar asap, lahar dan terdeteksi sismograf, sehingga bisa lebih tanggap,” ungkap perempuan berjilbab ini.

Persoalan resiko gempa memang perlu disosialisasikan terus ke masyarakat karena pengulangannya biasa sampai ratusan tahun sehingga membuat penduduk setempat tidak sadar bahwa daerah itu sebenarnya punya potensi gempa,” pungkas dosen teknik geologi UGM ini.[bdp]