Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno bisa masuk kabinet sebagai professional. Sebelumnya Sandi memilih tidak akan bergabung dengan lingkaran pemerintah dan akan menapaki jalan oposisi bersama para pendukungnya, bisa jadi karena tidak mau diatur oleh kepentingan politis.
- Ombudsman RI Diminta Lebih Teliti Membaca Undang-undang
- Pengamat: Megawati bukan Akademisi, BRIN Makin Kehilangan Arah dan Tujuan
- Burhanuddin Muhtadi: 63,5 Juta Pemilih pada Pemilu 2019 Terima Politik Uang
Seharusnya, tambah Dedi, Sandi tidak perlu terlalu khawatir dengan pemilih pada Pilpres lalu, karena mayoritas relasi politiknya tidak terikat dengan Parpol.
Menurut Dedi, selama ini latar belakang sikap Sandi yang tetap memilih sebagai oposisi dikarenakan tidak memiliki basis dukungan politik.
"Secara normatif Sandiaga ini di persimpangan jalan, tidak memiliki basis dukungan partai, sehingga upayanya untuk masuk ke kabinet sulit," tandasnya.
Meskipun Sandi diidentikkan dengan PAN pasca keluar dari Partai Gerindra, namun sayangnya pengusaha muda itu bukan kader partai. Kecuali, sambung Dedi, alasan yang digunakan adalah sebagai profesional, agar pendamping Prabowo Subianto di Pilpres itu bisa masuk kabinet.[aji
- Mandat Seniman untuk Indonesia Dukung Gus Muhaimin Maju Pilpres 2024
- KPU Diminta Perjelas SOP Kerja Tahapan Pemilu 2024
- Upacara Peringatan HUT ke 77 RI, PKS Jatim Ajak Generasi Milenial jadi Patriot Pelayan Rakyat