Dinamika peta koalisi pendukung Joko Widodo terus berjalan. Menguatnya indikasi Gerindra yang akan bergabung membuat partai yang sejak awal mengusung Jokowi menolak keras.
- Rumah Milenial Apresiasi Kapolri Terbitkan Telegram Cegah Oknum Polisi Pelanggar Aturan
- Kata Rizal Ramli, yang Jelas Palsu Itu Adalah Citra Pro-Rakyat dan Pro-Trisakti
- Hadiri Kampanye Akbar Partai Demokrat, Prabowo Terharu Malang Jadi Lautan Biru
"Pemerintah kedepan tidak akan menarik karena tidak ada oposisi. Kalau semuanya diakomodasi dalam kepentingan politik, entah kabinet dan di parlemen akan menghilangkan kontrol yang kuat, justru berbahaya," tukas Yuko -sapaan akrabnya-, Rabu (28/8), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Lebih lanjut, Yuko menjelaskan, apabila tidak ada oposisi yang kuat maka yang dirugikan adalah rakyat. Semua keputusan politik Jokowi, tambah Yuko akan sangat rentan merugikan rakyat karena tidak ada pembahasan yang mendalam diantara para elite partai oposisi.
"Politik kita akan hambar nantinya, sangat berbahaya. Secara umum akan merugikan rakyat, karena kebijakan apapun yang digulingkan pemerintah langsung diterima tidak ada perdebatan dan kritik," tukas Yuko. [mkd]
- Kebijakan Heru Budi Seperti Ahok Dapat Merusak Sistem dan Dianggap Langkah Mundur
- Lebih Mulia Tunda IKN Ketimbang Tunda Pemilu 2024
- Koalisi Perubahan Rentan Pecah