ITS Kenalkan Kearsipan Berbasis Digital

Revolusi industri 4.0 menuntut adanya digitalisasi dalam setiap lini kehidupan, tidak terkecuali dalam hal kearsipan. Berangkat dari hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencoba mensosialisasikan melalui gelaran Seminar Kearsipan Nasional bertajuk Autentifikasi Arsip Digital di Era Revolusi Industri 4.0 di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat ITS, Kamis (17/10).


Pak Rektor (Rektor ITS) sendiri mencanangkan pembuatan Intelegent Digital Campus, sehingga akan banyak aplikasi untuk layanan digital,” ucapnya.

Di sisi lain, menurut pria yang akrab disapa Doddy ini, transformasi digital menuntut berbagai proses bisnis menggunakan sistem informasi berbasis digital, terutama di ITS. Banyak sarana digital yang digunakan berimplikasi pada banyaknya dokumen yang harus diarsipkan. Masalah lain yang juga akan muncul adalah terkait keaslian arsip yang didigitalisasi,” ungkap dosen Teknik Industri ITS ini.

Tidak hanya itu, lanjut Doddy, pembahasan mengenai arsip digital ini menurutnya sangat relevan dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karena menurut alumnus Tokyo Institute of Technology ini, digitalisasi akan semakin gencar dilakukan di masa depan.

Tidak dapat dipungkiri juga bahwa arsip bukan sekedar sarana penyimpanan, tetapi juga alat yang sangat strategis bagi pengambilan kebijakan di masa depan,” paparnya.

Maka, pria berkacamata ini mengaku menyambut dengan gembira adanya seminar nasional ini. Ia berharap manfaat seminar ini akan berguna bagi para arsiparis maupun pelaksana administrasi lainnya.

Butuh transformasi untuk meningkatkan pelayanan arsip ke arah yang lebih baik,”. katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Umum ITS Drs Ec Murtriyono MSi mengungkapkan, ini merupakan kali keempat ITS melaksanakan seminar serupa dengan tema yang berbeda. Tema kali ini menurutnya sangat aktual dan relevan. Yang mana, menurutnya, semua hal harus dipersiapkan dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0, tidak terkecuali dalam hal arsip.

Dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai instansi pemerintahan dan perguruan tinggi, Murtriyono merasa yakin bahwa dengan antusiasme yang tinggi, peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan.

Saya berharap ilmu tersebut dapat menjadi bekal bersama dalam mengelola arsip maupun peningkatan layanan di masing-masing instansi nantinya,” tuturnya.[isa/bdp]