Pengusaha nasional Tomy Winata mengajak semua pihak belajar dari peristiwa serangan harimau Sumatera yang menewaskan Sulis, warga Talang Tinggi, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
- Wali Kota Eri Minta Camat Gencar Turun Lapangan Petakan Titik Rawan Prostitusi
- Malam Nuzulul Quran, Pj Bupati Bondowoso Serukan Indahnya Perbedaan!
- Serahkan LKPD 2023 Unaudited, Pj Gubernur Adhy Dorong Terwujudnya Pelaporan Keuangan Akuntabel dan Terpercaya
Sulis diserang harimau Sumatera saat mandi di pemandian umum sekitar 100 meter dari rumahnya, hari Jumat lalu (27/12). Ia ditemukan dengan luka di sekujur tubuh. Kakinya juga dilaporkan hilang.
Tomy Winata mengatakan dirinya prihatin pada nasib yang dialami Sulis. Dia berharap agar peristiwa ini tidak terjadi lagi.
Menurut Tomy Winata, hewan yang memiliki nama Latin Panthera tigris sumatrae itu tidak tanpa alasan menyerang manusia.
Alasan utamanya adalah karena wilayah hidup mereka sudah dirusak oleh manusia.
Karena itu, sebutnya lagi, di sisi lain manusia juga perlu menjaga kawasan hutan yang sudah menjadi wilayah hidup harimau.
Dalam hal ini, Tomy Winata mamandang Sulis dan warga lain yang diserang harimau adalah korban dari anggota masyarakat yang mengganggu dan merusak wilayah hidup harimau.
Tomy Winata juga menyayangkan pernyataan yang disampaikan Plt. Bupati Muara Enim, Juarsah, yang meminta agar petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSAD) dan Polisi Hutan memburu dan menangkap harimau hidup atau mati.
Yang salah adalah anggota masyarakat yang mengganggu, merusak wilayah harimau, dan membuat harimau terusik. Kok malah harimau yang dibantai?” ujarnya dalam pesan yang diterima redaksi seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Ajarkan masyarakat agar tidak mengganggu wilayah yang sudah menjadi wilayah harimau, serta mata rantai makanannya,” demikian Tomy Winata.
- Menteri ATR/BPN Serahkan Ratusan Sertifikat Wakaf dan Aset Pemkab Kediri
- Ciptakan Harmonisasi, Pemkab Lamongan Gelar Halal Bihalal Hadirkan KH Anwar Zahid
- Jelang Kemarau, RJIT Mampu Atasi Perairan Pada Musim Kemarau