Partai Golkar masih konsisten mempertahakan kader internal untuk disodorkan dalam koalisi partai dalam Pilkada Surabaya 2020.
- Aspirasi DPD se-Indonesia Ingin Golkar Punya Capres Sendiri
- Rizal Ramli: Pemerintah Tidak Becus Biasanya Lakukan Reshuffle, Tapi Jokowi Tidak Punya Nyali
- Usut Dugaan Gratifikasi Pertamina, KPK Sudah Tetapkan 4 Tersangka
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Surabaya, Arief Fathoni yang menyebutkan tetap mendorong KH Zahrul Azhar Asaad atau yang akrab dipanggil Gus Hans.
"Katakanlah kita koalisi dengan kursi partai yang jumlahnya sama belum punya kandidat calon, ya kita sodorkan Gus Hans untuk menjadi calon Walikota. Tinggal bagaimana mencari Wakil Walikotanya," tegas Arief Fathoni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (31/1).
Menurut politisi muda ini, keputusan untuk teguh mengusung kader partai sendiri tentunya sesuai dengan amanah DPP Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas).
"Pertama akan memperioritaskan kader baik di tingkat Pengurus Provinsi, DPP maupun DPD. Sesuai amanat Munas pusat," kata Tony sapaan akrabnya.
Terkait kemungkinan mahar politik dalam menentukan koalisi partai dan calon yang diusung, Tony menyampaikan bukan budaya partainya.
Karena itu, ia menegaskan dalam menentukan calon tentunya mengedepankan sosok yang layak jual dan punya kapasitas memimpin Surabaya kedepan.
"Ya tentunya calon yang benar-benar punya integritas dan layak jual," jelasnya.
Saat ini, proses penjaringan calon walikota dan wakil walikota, DPD Partai Golkar Surabaya mengerucut pada tiga nama. Diantaranya muncul nama Machfud Arifin dan Gus Hans.
"Selain Gus Hans ada nama MA (Machfud Arifin) dan satunya masih kita sembunyikan non kader," pungkasnya.
- Demokrat dan PKS Setuju AHY Cawapres, Nasdem: Kita Serahkan ke Mas Anies
- Pasangan Amin Siap Kolaborasi Dengan Rakyat Menyusun Kebijakan
- Raih Suara Terbanyak Di Pileg, Gus Fawait Siap Mundur Jika Diberi Mandat Jadi Cabup Jember
