Gus Anam: Figur Antok Harus Dipertahankan di Pucuk Kursi Legislatif

Wakil Ketua DPRD Ngawi Khoirul Anam Mu’min angkat bicara terkait jelang pengunduran diri Dwi Rianto Jatmiko alias Antok sebagai Ketua DPRD Ngawi.


Menurut Gus Anam, siapapun penggantinya nanti harus didasari mekanisme yang sudah diatur baik internal partai maupun regulasi lainnya.

“Kalau saya mensuport siapapun nama yang diusulkan yang terpenting adalah pergantian Ketua DPRD Ngawi ini harus sesuai dengan aturan. Jangan sampai menjadi polemik di kemudian hari yang bisa mengganggu kinerja di lembaga legislatif ini,” terang Gus Anam pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (6/2).

Bebernya, melihat dari mekanismenya posisi pengganti Antok tetap dari PDIP mendasar jumlah kursi yang ada.

Meski demikian Gus Anam menghendaki soal karakter serta figur penggantinya nanti paling tidak jauh dengan prinsip yang dimiliki Antok selama menjabat tiga periode sebagai Ketua DPRD Ngawi.

“Jujur saja Mas Antok ini memang low profil orangnya. Ia cukup bersahaja mampu berkomunikasi dengan siapapun bahkan di internal kedewanan sendiri cukup terbuka dalam menerima saran dan masukan. Maka dari alasan itu saya berharap penggantinya nanti punya karakter seperti Mas Antok,” jelasnya.

Seperti diketahui menjelang Pilkada Ngawi 2020, Antok dipastikan bakal macung mendampingi Ony Anwar sebagai bakal calon wakil bupati. Bahkan kepastian itu setelah terbitnya surat rekomendasi dari DPP PDIP. Dimana partai berlogo banteng mocong putih resmi mengusung Ony-Antok (OK) dalam Pilkada Ngawi yang digelar 23 September 2020 nanti.

Terpisah, Antok yang juga Ketua DPC PDIP Ngawi sendiri mengatakan sudah mempersiapkan pengunduran diri sebelum proses pendaftaran calon kepala daerah ke KPU Ngawi pada Juni 2020 mendatang. 

Mengenai nama yang pantas menggantikan posisinya, bisa dilihat dari tiga kriteria sebelum menjalani fit and proper test baik internal partai maupun secara kelembagaan di legislatif.

"Untuk pengganti tetap mengacu pada tiga kriteria seperti senioritas dalam partai, kedudukan dalam struktural dan terakhir capaian suara legitimasi," ujarnya. 

Antok pun tidak menampik jika melihat dari kriteria tersebut bisa saja yang diusung partainya antara nama Bambang Sri Saloko, Slamet Riyanto dan Yuwono Kartiko. Pun, berpatok pada capaian suara bisa beralih ke nama lainya sesuai hasil Pemilu 2019.