Dampak banjir dan tanah longsor di wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto yang terjadi Jumat (7/2) lalu hingga kini belum tertangani dengan baik. Paling fatal, yakni tidak
mengalirnya air bersih dari PDAM.
- Kebakaran Rumah Di Lamongan Merenggut Nyawa Janda
- Fraksi Gerindra DPRD Surabaya Desak Pemkot Penuhi Hak Kader Sosial, Ini Alasannya
- DPRD Kabupaten Pasuruan Laksanakan Vaksinasi Tahap Pertama
Salah seorang warga Pugeran Gondang Kabupaten Mojokerto Maulana mengungkapkan rasa kecewanya. Karena PDAM sebagai penyedia air bersih dinilai tidak melakukan langkah antisipatif terhadap hal ini. Dengan alasan bencana alam seolah menjadi pembenar dengan tidak mengalirnya air bersih.
“Ini merupakan kejadian yang sudah kesekian kalinya terjadi, namun tidak juga ada langkah antisipasinya, akibatnya yang begini terus dan masyarakat yang dirugikan,” ungkap Maulana yang juga dari Prodem Mojokerto, Senin, (10/20).
Selain itu Maulana juga menyoroti bila saat ini di Kabupaten Mojokerto akan menghadapi Pilkada dan banyak calon yang mengumbar keinginannya untuk menyejahterakan masyarakat, namun disaat masyarakat menghadapi masalah seperti adanya krisis air bersih, tidak ada satupun yang peduli.
Diketahui, ada puluhan pipa air yang terputus berada di Desa Cempoko Limo, Kecamatan Pacet. Akibatnya, ada delapan kecamatan yang terdampak diantaranya Kecamatan Pacet, Gondang, Jatirejo, Kutorejo, dan Dlanggu.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M.Zaini yang dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Direktur PDAM Tirta Dharma Kabupaten Mojokerto Fayakun Hidayat. Hasilnya, sejak kemarin PDAM sudah kembali mengalir ke pelanggan di Gondang, Delanggu, Kutorejo.
Sementara yang belum mengalir di Sampang Agung dan Pandan sebagian menunggu perbaikan dari Wonolopo.
“Saat ini tetap kami kirim dengan 3 truck tangki untuk pelanggan yang belum mengalir airnya,” tambahnya.
Saat ini, kata Zaini, pengerjaan pipa dari Sumber Slowok,Coban Pelangi dan Bendungan terus dikebut. Ia memastikan bahwa air sudah masuk ke ground reservoir Sajen dan tinggal menunggu normalisasi.
“Sampai sekarang masih dalam proses perbaikan, untuk sementara pelanggan kami kirim air dengan Truck tangki, kami upayakan perbaikan secepatnya, mudah2an tidak turun hujan lagi karena medan yang sangat sulit dan berbahaya,” kata Zaini.
- Penyekatan Hewan Ternak Dilakukan Di Kecamatan Bancar Perbatasan Tuban
- Terima Bantuan 10 Ribu VTM, Pemkot Surabaya Maksimalkan Tracing Covid-19
- Harga dan Stok Beras Terjaga, Transaksi Warung TPID Surabaya Capai 51 Ton