Politikus PKS Ini Sebut Bakal Calon Diluar Pasangan OK Susah Dibentuk

Dinamika politik menjelang Pilkada Ngawi 2020 mendatang kian dinamis. Sejumlah nama yang sudah bermunculan mulai meredup. Kecuali pasangan Ony Anwar duet Dwi Rianto Jatmiko/Antok (OK) yang terus menguat setelah mngantongi "tiket' dari PDI Perjuangan untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).


Demikian disampaikan Siswanto, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota DPRD Ngawi. Menurut dia, dinamika politik yang berkembang saat ini, bakal calon diluar pasangan OK akan mengalami satu kesulitan bahkan tertutup untuk mendapatkan rekomendasi dari parpol.

“Menurut pandangan saya, bakal calon bupati atau wakil bupati diluar kader partai untuk mendapatkan rekomendasi kayaknya berat banget bahkan bisa dikatakan tertutup. Jika ada partai diluar pengusung utama melirik ke pasangan OK saya kira mendasar pandangan dan pertimbangan politik yang kuat juga,” kata Siswanto, Senin, (10/02).

Ia mencontohkan ada beberapa partai melakukan penjaringan tertutup dan diprediksi bermuara pada satu komitmen untuk mengusung pasangan tertentu. Menurutnya, langkah partai tersebut cukup legal dengan menimbang dari kapabilitas dan elektabilitas bakal calon yang diusung atau memang si partai itu sendiri melihat dinamika politik secara terbuka dan elegan.

Secara demokrasi ungkap Siswanto mekanisme penjaringan terbuka maupun tertutup yang dilakukan partai itu sah-sah saja. Karena sesuai rohnya bahwa demokrasi itu adalah musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila kemufakatan bisa dilakukan kenapa harus dilakukan voting dalam penentuan sikap partai.

“Sikap partai seperti itu bukan serta merta tidak memiliki kader yang akan diusung. Justru sebaliknya si partai melihat dinamika politik didaerah seperti Ngawi ini cukup terbuka apalagi jujur saja kehadiran pasangan OK cukup mumpuni dalam semua hal," pungkasnya.