Event Piala Dunia Harus Bisa Dongkrak Ekonomi UKM Surabaya

Komisi B DPRD Kota Surabaya berharap event piala dunia U-20 yang akan berlangsung tahun 2021 mendatang, dimana stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi salah satu venue diharapkan mampu mendongkrak ekonomi Kota Surabaya.


Untuk itu Komisi B DPRD Surabaya mendorong kepada Pemkot agar memprioritaskan Pedagang Kaki Lima (PKL), pelaku UKM agar bisa diberikan lahan seperti bazaar tapi bukan bazaar konvensional, di sekitar Stadion GBT selama event piala dunia U-20 berlangsung.

“Event piala dunia U-20 yang salah satu venuenya ada di Surabaya, ini menjadi peluang untuk dongkrak perekonomian Kota Surabaya.”ujar Ketua Komisi B, Lutfiyah dikutip Kantor Berita RMOLJatim di gedung DPRD kota Surabaya, Senin (10/2).

Ia menjelaskan, jika PKL dan UKM bisa berjualan di sekitar Stadion GBT saat piala dunia berlangsung, ini bisa mengangkat produk asli Suroboyo ke tingkat internasional.

“Yang penting kemasannya harus menarik dan modern, karena yang pasti pembelinya ada juga orang dari luar negeri," tegasnya.

Politisi Partai Gerindra Kota Surabaya ini menerangkan, di Surabaya jumlah PKL ada 10 ribu lebih, jadi dewan mendorong Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan agar bisa PKL dan pelaku UKM bisa berjualan di stadion, yang penting tidak mengganggu akses jalan tamu-tamu dari luar negeri.

Selain itu, kata Lutfiyah, produk UKM khas Surabaya seperti souvernir wajib didisplay di setiap lapak atau stand, supaya diminati tamu asing saat melihat pertandingan piala dunia U-20 di GBT.

“Jika perlu souvenirnya di tulis Surabaya - ndonesia, jadi bisa dikenal diseantero dunia," terangnya.

Lutfiyah kembali mengatakan, saat terjadi transaksi penjualan di stand UKM saat piala dunia U-20, tentunya pembeli orang asing butuh guide untuk tranlslatter bahasa, ini tentunya akan banyak butuh pemandu bahasa disekitar stadion GBT.

Ia kembali menambahkan, selain stand penjualan PKL, disekitar stadion GBT perlu adanya money changer agar orang asing tidak bingung saat transaksi pembelian. Pemkot bisa kerjasama dengan Bank Indonesia atau money changer lainnya.

“Mumpung pelaksanaannya masih satu tahun lagi, Pemkot Surabaya harus mempersiapkan space area untuk para pedagang di sekitar stadion GBT," pungkasnya.