Kandidat ketua umum PAN baik yang menang atau kalah harus diapresiasi. Dari banyak partai politik, PAN yang baru memperlihatkan indahnya demokrasi pasca Pilpres 2019.
- DPRD Jatim Minta Pemprov Tambah Anggaran Untuk Sektor Pertanian
- Cerita Emak-emak Asal Ambulu Naik Motor ke Alun-Alun Jember Demi Bertemu AHY
- Dzuriah Laskar Hizbullah Desak Pemerintah Ganti Hari Santri Nasional, Ini Alasannya
Kongres V PAN menetapkan petahana Zulkifli Hasan sebegai ketua umum partai periode 2020-2015.
Dia unggul dari penantang utamanya Mulfachri Harahap, dengan selisih suara 331 suara banding 225 suara. Sementara, satu calon ketua umum lainnya, Drajad Wibowo hanya mendapat enam suara.
Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, tingginya perolehan suara Mulfachri diyakini akan dijadikan pertimbangan untuk merangkul anak Medan itu.
Apalagi, mantan ketua Fraksi PAN DPR RI itu adalah kader utama yang ikut membesarkan PAN di garis depan.
"Membaca dukungan kepada Mulfachri Harahap yang juga tidak kecil, maka PAN perlu keseimbangan, dan Zulkifli harus melihat itu sebagai jalan tengah untuk merangkul Mulfachri Harahap," ujar Dedi Kurnia Syah, Rabu (12/2), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Ditambah, lanjut Dedi Kurnia Syah, Zulhas dalam pidatonya pasca terpilih, juga telah menegaskan, dia akan menjalin pertemanan sebanyak mungkin dan mengindari permusuhan.
Dengan demikian, tidak ada alasan Zulhas mempersekusi dan melakukan pengasingan terhadap para kompetitiornya.
- Surya Tjandra Merapat ke Anies, Hensat: PSI Aslinya Tim Sukses
- Zulhas Instruksikan Kader PAN Turun Lapangan Bantu Korban Bencana
- Massa Demokrat Jatim Ramaikan Kehadiran Anies di Surabaya