Setahun Khofifah-Emil, Pengamat: Khofifah Terkesan One Man Show

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai terobosan dan ide Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, selama setahun memimpin, masih belum bisa diikuti bawahannya.


Kondisi itu memunculkan persepsi bahwa Gubernur Jatim terkesan bekerja sendiri dalam mewujudkan pembangunan di Jatim.

"Secara umum setahun ini semangat percepatan pembangunan Jatim sejak awal sudah terlihat, tetapi akselerasi gubernur belum mampu diimbangi para bawahan sehingga gubernur masih terkesan one man show," kata Dekan Fisip Unijoyo ini pada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/2).

Surokim menilai, masih kurangnya kemampuan OPD menjabarkan program program Khofifah itu terlihat dari serapan anggaran pada tahun 2019 lalu. Karena itu Surokim berharap agar peran Wagub Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto dardak lebih dimaksimalkan, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Jawa Timur.

"Indikator serapan anggaran bisa jd petunjuk atas kinerja dinas dinas dilingkungan pemprof yg belum setel gas mengikuti ritme kerja dan semangat gubernur. Saya pikir tugas wagub perlu dimaksimalkan utk membantu optimalisasi hal ini," katanya.

Peneliti dari Surabaya Survei Center (SSC) itu berharap agar para OPD mengikuti ritme kerja Gubernur Khofifah yang tepat dalam menata Jawa Timur.  

"Dinas dinas harus bisa menyesuaikan dengan ritme kerja semangat gubernur. Menurut saya paling tidak dinas dinas harus direvitalisasi dan dibebani minimal 1 program andalan untuk membantu realisasi janji kampanye beliau yang bisa dirasakan dampaknya langsung dan bisa diwujudkan dalam 1 tahun anggaran dan serapan bs dimaksimalkan diatas 85%," tambahnya.

Surokim juga meminta agar Pemprov Jatim lebih cepat lagi menyelesaikan proyek-proyek besar yang menjadi pengungkit ekonomi di Jawa Timur. Salah satunya adalah pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menjadi kebutuhan utama warga pesisir selatan Jatim.

"Kedua, proyek pengungkit yang punya daya kuat bisa mematik pertumbuhan baru diwilayah selatan dan kepulauan perlu didorong lebih serius agar bisa mengimbangi pertumbuhan di wilayah yang selama ini bisa berkembang pesat agar disparitas wilayah tidak terlampau jauh," pungkasnya.