Pemkab Kediri Intruksikan Gerakan Serentak Pemberantasan Hama Tikus

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan melakukan kegiatan gerakan serentak penanganan pemberantasan hama tikus di 25 wilayah Kecamatan.


Gerakan ini dilakukan sebagai upaya pengendalian serangan hama yang kian hari semakin meluas.

Jika dibandingkan periode tahun 2018, serangan hama tikus tahun 2019 hinggal awal tahun 2020 lebih banyak. Gerakan ini melibatkan 35 Gapoktan dimasing masing wilayah.

Menurut Tri Retnani Yeni Astutik Kepala Bidang Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, jika pemberantasan hama tikus tidak bisa dilakukan hanya sekali saja,melainkan harus berkelanjutan. 

"Karena ketika kita melakukan gerakan pengobatan hari ini, tidak semua spesies tidak semua tercover mati. Yang tidak mati itu akan berkembang biak. Sehingga penanganan pemberantasan hama tikus dibutukan waktu berkelanjutan. Terus menerus sampai populasi berkurang. Sampai dengan habis," paparnya, Kamis (13/2) lalu.

Ditambahkan Yeni, tikus adalah salah satu jenis hewan pengerat. Melihat benda apa pun selalu dimakannya.

Saat ini jumlah populasi tikus bisa dikatakan cukup tinggi mengingat perkembangbiakanya sangat cepat. Dalam satu kali kelahiran, bisa beranak hingga sampai 8 ekor.

Di samping itu tikus juga termasuk kategori hewan yang memiliki insting yang sangat bagus. Jika diberi jebakan makan, tikus bisa tahu. 

"Tikus itu instingnya sangat kuat. Ketika menggunakan obat, begitu tikus itu mati yang lain nggak akan mau makan," ujarnya.

Yeni mengaku hingga sekarang pihaknya masih menerima banyak laporan terkait serangan hama tikus.

Lanjut Yeni, serangan hama tikus tidak hanya menyasar di wilayah Kabupaten Kediri melainkan merata di daerah Jawa Timur.

"Serangan hama tikus di Jawa Timur luar biasa. Untuk wilayah Kabupaten Kediri tanaman yang diserang paling banyak adalah komoditas padi, jagung dan tebu," imbuhnya.

Selain kegiatan serentak pemberantasan dan penanganan hama, dinas terkait juga sudah memberikan sosialiasasi tata cara penanganan hama tikus sekaligus pemberian bantuan obat dan peralatan perangkap tikus.

Sementara menurut Sugeng, petani asal Dusun Sobo, Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri menjelaskan, pihaknya telah menerima bantuan berupa 75 unit perangkap jepretan tikus.

Setiap harinya jepretan tikus tersebut ia pasang bersama teman petani di sejumlah titik areal persawahan dan perkebunan.

“Dalam satu hari terkadang para petani bisa menjebak dan menangkap 10 sampak 20 ekor tikus,” tandasnya.[adv/kominfo]