Soal Bisul Reksa Dana Meletus di 2020, Ramalan RR Kembali Terbukti

Satu per satu ramalan ekonom senior DR. Rizal Ramli mulai terbukti. Ramalan Rizal didasarkan pada kondisi riil perekonomian bangsa.


Terbaru, Rizal meprediksi mengenai gelembung gagal bayar reksadana yang akhirnya meletus di tahun 2020.

Pada tahun lalu, selain asuransi dan dana pensiun, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mewanti-wanti bahwa reksa dana juga akan mengalami gagal bayar.

“Tahun lalu RR bilang, bisul-bisul gagal bayar akan meletus di 2020,” terangnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, yang juga dikicaukan di akun Twitter pribadi, Minggu (16/2).

Pernyataan RR ini mengacu pada aduan masyarakat ke Kopi Johny, Jakarta Utara, pada hari ini. Kopi Johny merupakan kedai kopi yang dijadikan pengacara kondang Hotman Paris memberi pelayanan gratis.

Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadi, Hotman menjelaskan bahwa dirinya digeruduk ratusan nasabah yang menjadi korban reksa dana. Mereka mengeluh telah menjadi korban reksa dana terkait usaha Minna Padi dan Emco Aset Manajemen.

“Ini dugaan, datang ke Kopi Jhony karena telah melibatkan uang yang diduga kerugian seluruh nasabah," katanya.

Hotman mengklaim ada hampir 6 ribu nasabah yang mengaku telah merugi akibat membeli produk reksa dana kedua investasi tersebut. Total kerugian diprediksi mencapai Rp 6 triliun.

Di video yang sama, seorang perempuan yang mengadu turut menyampaikan permintaan kepada Presiden Jokowi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan masalah mereka.

“Kasihanilah kami. Rakyatmu. Tolonglah urus kami pak (presiden). Kami tidak tahu apa-apa. Kami mohon belas kasihan. Dari OJK, semuanya diselidiki sampai tuntas ke akar-akarnya," katanya.

Sebanyak enam reksa nada PT Minna Padi Aset Manajemen telah diperintahkan OJK untuk dibubarkan pada 21 November 2019 lalu, walau pada praktknya belum dilaksanakan lantara masih kesulitan menjalankan proses pembubaran dan likuidiasi. Adapun Emco Aset Manajemen mengalami kendala pada dana kelola reksa dana. Pengelolaan turun drastis sejak akhir Oktober hingga akhir Desember 2019.