Sekitar satu jam menjalani pemeriksaan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan di Bawaslu Surabaya.
- Anies-Gus Imin Menghormati Undangan Pernikahan Putri HRS, Bukan Pertemuan Politik
- Gibran Kumpulkan Relawan, Sinyal Jokowi Lakukan Perlawanan ke PDIP?
- Ganjar Ingin Hadirkan Internet Cepat, Merata, dan Gratis
Dalam pemeriksaan itu, Eri Cahyadi mengaku disodori 15 pertanyaan terkait maraknya banner yang bergambar dirinya maju dalam kontestasi Pilwali Surabaya.
"Pada intinya ditanya terkait banner-banner yang terpasang. Saya gak pernah tau bahkan orangnya saya gak pernah tau," kata Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Bawaslu Surabaya, Senin (17/2).
Ia juga menyatakan, pihaknya tak berminat mencalonkan diri menjadi Wali Kota Surabaya.
Kendati masyarakat sendiri menganggap bila program yang dilakukannya itu dianggap oleh warga secara berlebihan.
"Yang kedua terpasangnya, saya juga gak pernah tau dan berkali-kali saya jelaskan. Saya tidak pernah daftar kemana-mana dan saat ini pun saya fokus dalam hal bekerja saja untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya.
Eri juga menambahkan agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan lagi maka kedepan Pemkot Surabaya akan melibatkan pihak Bawaslu untuk turut hadir menyaksikannya.
"Bagaimana program masyarakat bisa dijalankan dan programnya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Intinya sudah saya sampaikan. Alhamdullillah nanti kalau ke depan saya sampaikan kami bisa mengundang Bawaslu juga untuk ikut hadir," pungkasnya.
- Resmi Daftar sebagai Pemantau Pemilu 2024, JPPR Berkomitmen Jaga Tradisi
- Menkeu Sri Mulyani Kucurkan Rp 32 T untuk Perbaikan Jalan, Ini Saran DPR
- DPD RI Desak Revisi UU 7/2017 Kembali Masuk Prolegnas