Pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kota Kediri, Jawa Timur, karena takut lengser, sangat bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW.
- Ridwan Kamil Belum Gabung Partai karena Peluang Diusung Jadi Capres Kecil?
- PDIP Lebih Memilih Puan Ketimbang Ganjar, Begini Penjelasannya
- Gandeng Nelayan, Relawan Ganjar Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan Hasil Tangkap dan Sosialisasi Keselamatan Berlayar
Hal ini disampaikan KH Luthfi Bashori Alwi alias Gus Luthfi dalam keterangannya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (17/2).
Gus Luthfi mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi (dukun) tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.” (HR. Al Bazzar).
Yang dikatakan Pramono Anung, imbuh Gus Luthfi, sama dengan percaya dukun atau ramalan, khususnya tentang nasib seseorang.
“Misalnya terkait ramalan jabatan seorang presiden jika pergi ke suatu tempat, bisa cepat lengser. Jelas sekali sumbernya tidak valid dan bukan patokan bagi suatu negara yang mayoritas Muslim apalagi bagi umat Islam. Sebab Rasulullah SAW sudah menjelaskan: ‘Mereka (para peramal) itu tidak ada apa-apanya’." jelas Gus Luthfi.
Masih kata Gus Luthfi, para shahabat pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, terkadang mereka membicarakan suatu hal, ternyata hal itu betul-betul terjadi."
Rasulullah SAW menjawab, "Itu adalah kata-kata yang dicuri jin dari (berita langit), lalu dibisikkan ke telinga para peramal, lalu para peramal itu mencampurkannya dengan seratus kebohongan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
- Kader Senior PD: Musda Demokrat Jangan Gaduh
- Ajak Media Dan Masyarakat, Legislator Achmad Iskandar Doakan SBY Dan Kemenangan Demokrat Di Pemilu 2024
- Hasil Musra Relawan Jokowi di Tiga Provinsi: Prabowo Unggul