Wabah virus corona membuat banyak perusahaan tutup atau menunda operasionalnya dari dan ke China, tidak terkecuali perusahaan smartphone.
- Sambut Natal dan Tahun Baru, BTN Siapkan Dana Tunai Rp18 Triliun
- Dorong Inklusi Keuangan, Pencapaian Tabungan Simpel Bank Jatim Tertinggi
- Laba BTN Melonjak 50% Jadi Rp2,28 Triliun
Analisis dari TrenForce menyebutkan, wabah virus corona memiliki dampak negatif yang sangat besar untuk industri smartphone secara keseluruhan.
Mengutip Ubergizmo, Kamis (20/2), analisis itu mengatakan produksi smartphone menurun 12 persen pada kuartal ini menjadi hanya sekitar 1.381 miliar unit.
Salah satu pembuat smartphone yang berbasis di China adalah Huawei yang juga merupakan pembuatan smartphone terbesar di dunia.
Huawei menjadi salah satu yang paling terpukul akibat jatuhnya penjualan ponsel pintar China pada kuartal pertama 2020 karena wabah virus corona.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh periset industri Counterpoint pada hari Kamis lalu (13/2), di mana lembaga asal Hong Kong itu memangkas perkiraan penjualan untuk pasar terbesar di dunia.
“Secara keseluruhan, industri akan sangat terdampak bulan Maret,” ujar Tom Kang, Direktur Riset Counterpoint Research.
“Namun, mungkin butuh dua bulan lagi untuk kegiatan perdagangan di China untuk sepenuhnya kembali normal,” pungkasnya.
- Awal Tahun, Rupiah Melemah di Rp15.461
- bank bjb Dorong Akselerasi Inklusi Keuangan di Lingkungan Pesantren
- Kelola JHT, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, bank bjb Kolaborasi dengan Taspen