Sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan warga sekitar Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi mendatangi Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Mereka meminta agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mencabut ijin pertambangan emas PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI).
- Kapolda Lampung Tinjau Lokasi Muktamar ke 34 NU
- Hari Tani, Ratusan Petani Desak Penutupan Tambang Emas Tumpang Pitu
- Semeru Terus Muntahkan Awan Panas, Ini Tiga Rekomendasi BNPB
"Kami minta agar Gubernur Jatim mencabut ijin usaha pertambangan PT BSI dan PT DSI baik produksi maupun eksplorasi. Karena penambangan itu meresahkan warga," kata Koordinator Aksi sekaligus juru bicara, Usman kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (20/2).
Menurutnya, penambangan itu meresahkan baik dari sisi ekologis, sosial dan mata pencaharian. "Siapa bilang bermanfaat? Tidak, bagi kami itu meresahkan dan sangat vital sehingga mematikan mata pencaharian warga lokal," tegasnya.
Dia mencontohkan, pada tahun 2016 sampai sekarang lumpur menutupi karang.
"Akibatnya, warga pencari ikan harus menempuh jarak leih jauh akibat lumpur. Lahan pertanian terbanjiri dan hampir sekitar tiga bulan ini kami mengalami krisi air," jelasnya.
Usman mengaku bahwa aksi tersebut akan terus dilakukan sampai gubernur memenuhi permintaan warga.
"Kami betekad akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami dipenuhi. Besok, kami akan kembali lagi ke sini (Kantor Pemprov Jatim)," pungkasnya.
- Dampak Banjir Semarang, KAI Ubah Sejumlah Perjalanan Kereta
- Sampaikan Belasungkawa Gempa Cianjur, Xi Jinping Yakin Jokowi dan Rakyat Indonesia Mampu Mengatasinya
- Sekelompok Warga Trans Nabire-Enarotali Berulah, Kendaraan Dirusak dan Personel Polri Dipanah