Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jatim mendukung penuh aksi yang dilakukan puluhan Warga Tumpang Pitu di Kantor Pemprov Jatim. Pihaknya akan mengawal aksi ini hingga tuntas.
- Diterjang Angin Puting Beliung, Rumah Warga di Kedungrukem Gresik Porakporanda
- Aktifis Prodem Minta Polisi Tangkap Perempuan Yang Paksa Anak Tenggak Miras
- Kericuhan di Bitung, PP Perisai Desak Polisi Bertindak Tegas
"Kami dukung penuh aksi warga Tumpang Pitu, WALHI Jatim mendesak Gubernur Khofifah Indar Parawansa agar memenuhi tuntutan warga," kata Kepala Avokasi WALHI Jatim, Afandi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (21/2).
Catatan WALHI Jatim, yang terjadi di Sumberagung setelah beroperasinya pertambangan emas banyak muncul krisi sosial dan ekologis.
WALHI menyebut, sejak beroperasinya eksplorasi pertambangan di gunung Tumpang Pitu dan sekitarnya (Banyuwangi) yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesino (DSI) dari tahun 2012, beragam krisis sosial, ekologis dan sejumlah persoalan keselamatan ruang hidup rakyat terus meningkat di Desa Sumberagung dan empat desa sekitarnya di wilayah Kecamatan Pesanggaran.
Salah satu yang masih membekas cukup kuat dalam benak warga Desa Sumberagung dan sekitarnya adalah bencana lumpur yang terjadi pada Agustus 2016 silam.
Karena itu warga Tumpang Pitu akan terus melakukan aksi hingga dapat bertemu dengan Gubernur Jatim.
"Rangkaian aksi ini bagian dari usaha warga mendapatkan jawaban atas krisis sosial tersebut. Rencananya, Senin besok (24/2), mereka akan melanjutkan aksi mogok makan hingga ditemui gubernur," tegasnya.
- Protes soal Gaji, Dokter di Inggris Mogok Kerja 72 Jam
- Jenderal Polisi jadi Korban Kericuhan Unjuk Rasa Warga Rempang di BP Batam
- Sejumlah Tokoh Negara Ikut Shalati Jenazah Prof Azra di Ciputat