Hingga Jumat (21/2) ini, puluhan warga sekitar Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi terus melanjutkan aksi di Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
- Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Mojokerto, Korban Dirujuk ke Lima Rumah Sakit
- Sempat Dinyatakan Hilang, Pendaki Kawah Ijen Ditemukan di Jurang Kedalaman 25 Meter
- Nelayan Asal Lamongan Hilang di Perairan Masalembu
Aksi tersebut akan terus bergulir hingga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mau menemui dan memenuhi tuntutan mereka.
"Kami akan terus melakukan aksi hingga tuntutan kami dipenuhi. Yang kami inginkan Gubernur Jatim mencabut ijin usaha pertambangan PT BSI dan PT DSI baik produksi maupun eksplorasi," kata koordinator aksi sekaligus juru bicara, Usman kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (21/2).
Usman bersikukuh ingin bertemu dengan Gubernur Jatim. "Saya hanya ingin ditemui gubernur dan tidak ingin perwakilan, sehingga permasalahan dan tuntutan kami dapat segera dipenuhi dan terealisasi," tegasnya.
Dalam aksi tersebut mereka tidak sendirian, tapi mendapat dukungan penuh dari LBH Surabaya dan WALHI Jatim.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (20/1), sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan warga sekitar gunung Tumpang Pitu Banyuwangi mendatangi kantor Pemprov Jatim.
Mereka meminta agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mencabut ijin pertambangan emas PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI).
Mereka menilai penambangan itu meresahkan baik dari sisi ekologis, sosial dan mata pencaharian warga lokal hilang.
- Dua Nelayan Terhantam Ombak Perairan Grajagan Ditemukan Meninggal Dunia
- Seorang Gadis Tewas Gantung Diri Usai Terima Lamaran Pria
- Desember Kelabu, 4 Bocah Pengunjung Wisata Pantai Pancer Jember Digulung Ombak, 1 Meninggal