Pengamat: Duet Fauzi-Nyai Ifa Bentuk Terobosan Politik Baru di Madura

Rekomendasi dukungan PDI Perjuangan kepada Achmad Fauzi dan Hj. Dewi Kholifah (Nyai Ifa) di Pilkada Suemenep 2020 dinilai cukup menarik. Bahkan, duet ini disebut sebagai trobosan baru di kabupaten paling ujung timur di pulau Madura itu.


"Yang menarik, pasangan ini termasuk terobosan baru sekaligus sebagai test case baru kepemimpinan perempuan di posisi Wabup," demikian kata pengamat Politik Universitas Trunojoyo (UTM) Surokim Abdussalam, Jum'at (21/2).

Surokim menambahkan, gelaran Pilkada tahun ini menjadi momentum penting bagi warga Sumenep. Sebab, kehadiran pasangan Fauzi-Nyai Ifa merupakan komposisi baru, yakni menempatkan perempuan sebagai wakil. Bahkan, ini menjadi yang pertama di pulau Madura.

Menurut Surokim, kehadiran perempuan dalam kontestasi Pilkada khususnya di Madura akan selalu manarik. Sebab, jika dahulu sebagian warga Madura masih ada yang beranggapan kiprah perempuan di kancah politik sebagai sebuah ketidakwajaran, namun pemahaman seperti itu kian terkikis. Salah satu faktanya yakni kemenangan Khofifah Indar Parawansa di Pulau Madura pada Pilgub Jatim 2018 silam.

"Ini merupakan momentum peletakan tradisi baru di Madura dalam kepemimpinan publik," urainya.

Disamping itu, peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini menguraikan, jika pasangan ini nantinya berhasil memenangkan Pilkada Sumenep, bisa dipastikan akan meberikan dampak positif bagi perpolitikan di pulau Madura. Tentu, juga menguatkan ruang politik kaum hawa.

"Jika pasangan ini berhasil, maka ini akan kian menguatkan peran perempuan di politik madura dan itu akan membawa perubahan yang cukup signifikan bagi kepemimpinan jabatan publik di Madura," demikian Surokim.

Sekadar diketahui, DPP PDI Perjuangan secara resmi mengumumkan rekomendasi dukuangannya kepada pasangan Achmad Fauzi - Hj. Dewi Kholifah. Selain PDI Perjuangan, sejumlah partai politik lain juga dikabarkan akan merapat ke Fauzi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep.