Penyelenggaraan Pilkada langsung mengakubatkan gesekan sosial sehingga menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Relawan se-Bandung Raya Deklarasi 'Sauyunan 2024 Milu Jokowi'
- Mensesneg: Kursi Wamendagri Tidak Harus Segera Diisi
- Tolak Usulan Biaya Haji Rp 69 Juta Per Jemaah, DPR Aceh: Seharusnya Bisa Dicari Solusi Lebih Bijak
“Dampak buruk dan kekisruhan yang diakibatkan oleh penyelenggaraan pilkada langsung ikut menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi kita,” kata politisi PDIP Deliserdang, Oki TM Bangun dilansir Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (21/2).
Keributan yang sering muncul akibat konflik sosial, kata Oki, tidak bisa dianggap hal wajar dari proses demokratisasi.
“Perlu dipertimbangkan untuk meminimalisisr konflik sosial dan membuat stabil ekonomi Indonesia,” sambung Oki.
Oki memandang Pilkada Langsung yang sudah dilakukan beberapa kali sejak reformasi hanya menjadi ajang adu kekuatan yang kontraproduktif dengan arah dan laju bangsa.
“Cost politik makin tinggi, money politik, belum lagi hasil Pilkada Langsung yang pindah kantor ke KPK (ditahan KPK, red). Pilkada langsung bukan kompetisi yang kita bayangkan. Tapi ajang bantai-bantaian,” kata Oki.
“Wacana tentang mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD perlu diseriusi, kalau begini terus, pertumbuhan ekonomi akan terus terganggu,” demikian Oki.
- Karena Tekanan Amerika, HRS Dibebaskan
- IPW Berjejaring dengan DPC Peradi Pergerakan di Jatim
- Puan Maharani Harus Beberkan Orang Istana yang Pengaruhi Jokowi untuk Tunda Pemilu