Isu penculikan anak kembali mencuat di berbagai daerah, termasuk di Kota Surabaya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya mengimbau kepada warga untuk tetap waspada. Meski begitu, pemkot tetap meminta warga untuk tenang dan tidak termakan isu hoax.
- Ternyata Ini Penyebab Gempa Malang Menurut Peneliti ITS
- Resmi Bergelar Doktor, Disertasi Dosen FH UWP Sarankan Kewenangan KPAI Diperluas Soal Perlindungan Hak Nafkah Anak Pasca Perceraian
- Rehab Rumdin Bupati Malang Capai Rp 1,2 Miliar Saat Pandemi, LSM Pro Desa Anggap Tak Pantas
Sebab saat ini pihak kecamatan dan kelurahan sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat. Surat edaran itu sudah sebarluaskan sejak Bulan November 2019 lalu.
“Jadi, sekali lagi kami imbau warga tetap waspada, tapi juga harus tenang supaya tidak termakan hoax. Waspada harus, tapi harus tetap tenang dan tidak boleh main hakim sendiri,” kata Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat BPB Linmas Pemkot Surabaya Eko Yudi dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (25/2).
Selain itu, Eko memastikan bahwa BPB Linmas sudah menginstruksikan kepada para Kasatgas (Kepala Satuan Tugas) Linmas untuk keliling ke sekolah-sekolah, terutama PAUD, TK dan SD. Adapun jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang atau setara dengan jumlah kelurahan.
“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, dimana anak-anaknya naik antar jemput,” ucapnya.
Menurut Eko, BPB Linmas juga meminta para petugas keamanan untuk menanyakan setiap tamu yang berkunjung, baik di sekolah maupun perumahan-perumahan. Minimal tentang ingin menemui siapa, kemudian mencatat nomor kendaraannya.
“Kalau ada apa-apa akan ketahuan, tamu yang berkunjung ke rumah siapa, dan nomor kendaraannya berapa? Ini upaya preventif. Untuk perumahan yang menerapkan one gate system mudah pengawasannya,” imbuhnya.
Kendati kasus penculikan anak terjadi di luar daerah. Namun menurutnya, kewaspadaan harus tetap dilakukan. Ia mengibaratkan seperti peribahasa, sedia payung sebelum hujan.
Artinya, berjaga-jaga sebelum bahaya datang. Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya.
“Segera hubungi 112 apabila terjadi sesuatu di sekitarnya atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat,” pungkasnya.
- Pernah Alami Erupsi Kelud, Pemkot Kediri Kirim Tim BPBD Bantu Terdampak Semeru
- Tiap Bulan Dapat Bansos Ratusan Miliar, Kok Jember Tetap Miskin?
- Dukung Kafilah Jatim di MTQ Nasional XXIX, Pemkot Surabaya Gelar Khotmil Quran