Pemerintah dinilai tidak fokus untuk menyelamatkan rakyatnya menghadapi pandemik virus corona baru atau Covid-19 yang semakin masif. Sebaliknya, pemerintah malah bingung dengan pinjaman uang dari IMF.
- Demi Amankan Agenda PDIP di 2024, Risma-Tito Disarankan Tukar Posisi
- Kasus Bagi Amplop Berlogo PDIP, Keputusan Bawaslu Preseden Buruk
- TKD Jatim Silaturahmi ke MUI Jatim, Mohon Doa Pemilu 2024 Lancar dan Damai
Seperti diketahui wabah Covid-19 telah menyebar ke 1.155 orang. Seharusnya ini membuat pemerintah memiliki cukup memiliki alasan untuk sungguh-sungguh menangani. Apalagi, Covid-19 juga telah menyerang pejabat negara.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, ketidakseriusan ini menunjukkan ciri-ciri pemerintah fasis.
"Hanya pemerintahan fasis yang mementingkan uang dibanding keselamatan warga negara," sindir Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).
Sehingga, Dedi berharap pemerintah lebih fokus dalam upaya menyelamatkan masyarakat. Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, katanya, harus juga fokus menyelamatkan pegawainya agar tetap bekerja dengan tenang menjalankan roda Kementerian Keuangan. Ini mengingat ada pegawai Kemenkeu yang meninggal di kamar kost diduga positif Covid-19.
"Sri Mulyani sepantasnya berempati dengan meninggalnya staf Kementeriannya dengan cara fokus penanggulangan, lupakan pinjaman kalau tidak berkontribusi apapun pada keamanan warga negara dari wabah," pungkas Dedi.
- Bantah Ikut Campur Putusan, Jokowi: Silakan Tanya ke MK dan Pakar Hukum yang Menilai
- Luncurkan Paten, KIB Tantang Koalisi Lain Adu Gagasan
- Mahfud MD Sebut 99 Organisasi Masuk Daftar Teroris, Natalius Pigai: Yang Terdaftar di PBB Hanya Ada Dua