Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita sangat menyesalkan adanya masyarakat yang hanya sekedar iseng dengan mengisi data yang tidak benar dalam aplikasi deteksi dini pada laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id.
- Penyandang Disabilitas Ikuti Vaksinasi Merdeka Semeru di Jombang
- Peringati Hari Koperasi Nasional ke 75 Tahun, Wali Kota Eri Cahyadi: Koperasi Adalah Gotong-royong Semangat Kebersamaan
- Sabet Penghargaan dari ANRI, Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Visualisasi Digital Kearsipan di Museum Pendidikan
Kendati data yang telah diisi tersebut dipastikan dijaga kerahasiaannya.
Hingga saat ini, ada 590 informasi yang diterima dan telah dikroscek di lapangan. Namun dari jumlah itu, 67 informasi ternyata tidak benar.
“67 ini setelah dicek oleh Dinkes, ada yang mengaku iseng coba-coba, ada yang alamatnya setelah didatangi ternyata bukan di sana. Ada juga yang ngakunya diisian web habis bepergian, ternyata tidak kemana-mana,” kata Febria dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (29/3).
Bahkan, Febria mengungkapkan, dari 67 informasi yang diterima pada aplikasi deteksi dini, belum termasuk dengan data-data yang diisi oleh pengguna kurang lengkap. Misalnya saja, pengguna tersebut hanya mengisi nama atau alamat.
“Jadi sebenarnya yang coba-coba itu lebih dari 67, tapi sudah didelete (hapus) otomatis. Nah, yang 67 itu isian datanya lengkap tapi setelah dicek Dinkes, ternyata ditelpon tidak bisa, didatangi alamatnya bukan di situ, dan sebagainya,” pungkasnya.
- Malang Jadi Kota Kreatif, Menparekraf Berikan Apresiasi
- Pasar Murah Surabaya Berlanjut hingga Akhir Tahun, Wali Kota Eri Imbau Warga Tak Panik
- Proyek Pelebaran Jalur Pantura Deandles Manyar Molor Lagi