Bupati Jombang Melepas Kepulangan Santri Bahrul Ulum

Bupati Jombang Mundjidah Wahab memberangkatkan ribuan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum kloter terakhir. Ribuan santri PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas Jombang ini diberangkat menggunakan bus yang sudah disterilisasi dengan disenfektan.


Pada Minggu, (29/03) pagi, santri yang berada diribath-ribath ini keluar dengan membawa sejumlah perbekalan untuk dibawa ke kampung halaman. Berbagai peralatan belajar seperti kitab kuning dan mata pelajaran di sekolah turut dibawa dengan menenteng kardus, ada pula menggendong tas ransel.

Selanjutnya santri-santri langsung menuju GOR (Gelanggang Olahraga) KH Chasbullah Said yang ada di lokasi pesantren. Mereka duduk rapi berjajar dengan raut penuh haru mengikuti pengajian dan anjuran oleh pengasuh yang tak rela dalam benaknya menggambarkan ketidakinginan meninggalkan pesantren.

Wajah-wajah berbalut kesedihan tergambar jelas sangat nampak terlebih diiringi sholawat Thibbil Qulub dan doa Li Khomsatin. Mereka seakan tidak rela meninggalkan pesantren. Para santri dari berbagai daerah itu masih ingin berlama-lama mendalami ilmu agama.

Tapi keinginan itu harus menjadi kerelaan mengikuti anjuran dan seruan pemerintah seiring mewabahnya virus corona atau Covid-19. Sehingga Yayasan Bahrul Ulum mengambil kebijakan meliburkan mereka mulai 27 Maret hingga 2 Juni 2020 dengan belajar dirumah melalui aplikasi WAG (Watshaap) dan pengajian oleh pengasuh dari streaming Youtube.

Pemulangan 7000 santri Bahrul Ulum ini dilakukan secara bertahap mulai Jumat (27/3) dan pada hari Minggu, (29/03) adalah tahap ketiga atau terakhir. Tahap ini dikhususkan pemulangan santri ke kawasan zona merah Covid-19 (Corona), di antarnya Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.

Ketua Yayasan PPBU, KH Wafiyul Ahdi mengatakan bahwa kepulangan santri ini difasilitasi oleh pesantren. Yakni menyiapkan bus dan mengantarkan mereka ke kabupaten/kota masing-masing. Dan hari terakhir ini pemberangkatan untuk santri yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Malang. Yakni yang masuk zona merah.

Pemulangan santri Tambakberas tahap tiga sangat berkesan dengan kehadiran Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Dihadapan para santri Bupati memberikan pesan agar santri tetap belajar dirumah, melakukan aktifitas yang bermanfaat, menjaga kesehatan, serta mentaati anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sebelum kembali ke daerah asal, ribuan santri tersebut disemprot menggunakan cairan disinfektan dan dibekali peralatan APD seperti masker dan hand sanitizere oleh pesantren. Santripun melanjutkan masuk ke dalam bus yang sudah disterilisasi, mereka duduk rapi di atas bus sambil melambai-lambaikan tangan sebagai ucapan selamat jalan.

Bupati Mundjidah mengungkapkan dalam pemulangan itu, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang menjadi daerah tujuan. Untuk yang Surabaya penjemputan wali santri di Masjid Al Akbar dan disambut langsung oleh Ibu Gubernur Khofifah.

"Bukan hanya dengan kepada daerah, kita juga kordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat," terang Bupati Mundjidah kepada Kantor Berita RMOLJatim.

Sedangkan untuk Kota Malang dan Sidoarjo, Munjidah Wahab menuturkan pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Bupati Sidoarjo dan Wali Kota Malang Sutiaji. Para santri tersebut akan turun di Kantor Wali Kota Malang yang kebetulan alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan Ketua Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas (Ikamantab)

"Kebetulan, beliau Wali Kota Malang juga alumni PPBU Jombang. Tentunya, di sana juga melibatkan Dinkes setempat. Begitupun dengan santri asal Sidoarjo, kita sudah kordinasi dengan bupati, beliau juga sudah menyediakan tempat penjemputan para santri oleh masing-masing wali santri," pungkasnya.