Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, wibawa Presiden Joko Widodo sepertinya runtuh di hadapan pemerintah daerah.
- Ilmispi: 25 Tahun Reformasi Pengingat Perubahan jadi Tugas Kita Bersama
- Terjadi Sejak 98, Intervensi Amerika di Pemilu Makin Halus
- Fuad Bawazier Menduga Menteri Jokowi Tutupi Kondisi Sebenarnya Soal Kenaikan BBM Subsidi
Maklum, saat ini banyak kepala daerah yang mengabaikan imbauan presiden dan tetap melakukan lockdown demi menyelamatkan rakyatnya.
Dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, banyak daerah yang mulai melakukan lockdown lokal. Mereka mencegah masuknya orang yang berpotensi membawa virus corona baru atau Covid-19 ke wilayahnya.
Keputusan tanpa memikirkan instruksi pemerintah pusat itu menunjukkan bahwa rezim ini cenderung buruk dalam melindungi rakyatnya dari wabah corona.
"Ketika daerah lakukan lockdown tanpa melihat instruksi pusat, maka saat itulah wibawa pemerintah pusat runtuh, pemerintahan semacam ini cenderung buruk," ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).
Tidak hanya pemerintah kabupaten/kota yang melakukan lockdown, sejumlah desa dan kampung juga melakukan hal serupa.
Salah satunya Kampung Jaha di Kota Bekasi yang turut melakukan lockdown lokal untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kampung mereka.
Kesimpulannya, daerah mulai mencari jalan sendiri-sendiri untuk menyelamatkan warganya. Karena Presiden Jokowi dianggap tidak bersungguh-sungguh mengatasi penyebaran Covid-19.
"Presiden seharusnya menatap cermin sungguh-sungguh membayangkan rakyatnya mencari jalan keselamatan sendiri. Ini bukan soal mencipta kepanikan, tapi soal bagaimana pemerintah pusat mampu mengelola serta menangani kondisi darurat," pungkasnya.
- Demokrat Soroti Demokrasi yang Merosot karena Dialektika Sudah Langka
- 25 Hari Lagi Pemilu 2024, Bawaslu Sesalkan KPU Belum Rampungkan Distribusi Logistik
- Survei Litbang Kompas: Partai Paling Populer Golkar, Disusul PDIP dan Demokrat