Kerusuhan Meletus di Wuhan Usai Lockdown Dicabut

Kerumunan orang yang marah mengamuk di dekat kota Wuhan di China setelah kebijakan lockdown dua bulan akibat virus corona atau Covid-19, dicabut.


Meski aturan lockdown dicabut, namun warga Wuhan dilarang melakukan perjalanan ke tempat lain di Tiongkok.

Sebuah rekaman yang diposting akun Twitter Radio Free Asia menunjukkan massa menjungkirbalikkan sebuah mobil polisi di sebuah jembatan yang menghubungkan Wuhan, yang merupakan ibu kota Provinsi Hubei, dan tetangganya, Jiangxi.

Massa terlihat bentrok dengan polisi. Mereka terlihat melemparkan diri di jajaran perwira yang berbaris untuk memblokir jembatan di seberang Sungai Yangtze.

Beberapa menggunakan perisai kerusuhan polisi sebagai senjata sementara dan satu orang terlihat menendang jendela mobil polisi.

Dailaymail melaporkan, bentrokan dipicu oleh penolakan pihak berwenang untuk mengizinkan orang-orang dari Hubei masuk ke Jiangxi.

Adegan-adegan kekerasan itu terjadi meskipun ada langkah dari pihak berwenang pada Sabtu lalu untuk mengizinkan orang-orang ke Wuhan dari tempat lain di negara itu untuk pertama kalinya sejak virus corona muncul di kota itu pada akhir Desember tahun lalu.

Ratusan orang digambarkan tiba di stasiun kereta api kota pada Sabtu tetapi dilarang pergi sampai 8 April mendatang.

Selama ini Wuhan ditutup total pada Januari dengan blokade jalan memagari pinggirannya dan pembatasan drastis pada kehidupan sehari-hari bagi 11 juta penduduknya.

Pembukaan kembali kota yang menjadi tempat epidemi pertama kali meletus pada akhir Desember. Ini menandai titik balik dalam perang China melawan virus itu.

Namun, penularan tersebut telah menyebar ke lebih dari 200 negara, menginfeksi lebih dari 600.000 orang dan membunuh 27.674 orang. Di China, lebih dari 80.000 telah terinfeksi dan dilaporkan ada 3.295 kematian.