Tanpa adanya pandemik virus corona atau Covid-19, ekonomi Indonesia memang diambang kehancuran. Laju ekonomi di akhir tahun lalu saja sudah nyungsep ke angka 4 persen.
- Khofifah Minta Maaf Harlah Muslimat NU ke-78 Kemungkinan Bikin Macet Sekitar Gelora Bung Karno
- Seleksi Anggota Bawaslu Provinsi Gagal Penuhi Keterwakilan Perempuan
- Sistem Pemilu Tertutup Munculkan Ketidakadilan Antarcaleg
Wabah semakin menenggelamkan ekonomi Indonesia. Hingga akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan skenario terburuk bahwa rupiah bisa anjlok ke angka Rp 20 ribu per dolar AS dan ekonomi tumbuh minus 0,4 persen.
"Ekonomi Indonesia kecenderungannya memang akan semakin terpuruk, bukan hanya karena Covid-19. Tanpa Covid-19 ekonomi Indonesia sudah memburuk, apalagi Covid-19 makin meluas," ucap pengamat politik dari UNJ, Ubedilah Badrun Kamis (2/4), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Bagi Ubedilah Badrun, pengumuman skenario terburuk dari Sri Mulyani memiliki pesan bahwa pemerintah akan berusaha mencari utangan meskipun melanggar UU lantaran ekonomi memburuk akibat Covid-19.
“Seperti, izinkan kami melakukan apapun seperti melanggar UU 17/2003 tentang keuangan negara dan akan mencari utangan baru," jelas Ubedilah.
- Ketua PDIP Solo Tak Ambil Pusing dengan Manuver Gibran, Kader Militan Tidak Ada Kata Kecewa
- Rekam Jejak Sejarah, Alasan Golkar dan PAN Dukung Prabowo
- Pilpres Masih Jauh, Ridwan Kamil Pilih Fokus Kerja Pulihkan Ekonomi