Pilkada Ngawi, Pasangan OK Akan Jadi Calon Tunggal?

Keberadaan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar-Dwi Rianto Jatmiko/Antok (OK) diprediksi sebagai kandidat tunggal dalam Pilkada 2020 mendatang. Menyusul rekomendasi terus dikantongi pasangan ini untuk macung dalam perebutan kursi kepala daerah. 


"Iya malam ini kita pasangan OK telah resmi mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat. Tinggal PAN saja prosesnya masih kita tunggu," terang Antok, Rabu, (1/7).

Pada prinsipnya beber Antok yang juga Ketua DPC PDIP Ngawi, semua partai politik (parpol) peraih kursi di legislatif mendukung penuh pencalonannya untuk mendampingi Ony Anwar yang masih menjabat Wakil Bupati Ngawi. Hanya saja secara teknis yang masih berproses ditingkat pusat tinggal menyisakan PAN. 

"PAN meski secara resmi rekomendasi belum turun namun komunikasi politiknya berjalan terus. Soal kapan rekomendasi itu turun tinggal menentukan waktunya saja," ungkap Antok yang juga Ketua DPRD Ngawi ini.

Dibalik itu beber Antok, menyerahkan sepenuhnya mekanisme parpol. Mengingat semua parpol mempunyai aturan yang harus dituntaskan. Namun ia meyakini semua parpol peraih kursi di DPRD Ngawi akan mensuport penuh dalam pertarungan politik pemilihan kepala daerah. Apalagi komunikasi politik terhadap semua parpol yang dimaksudkan sudah dilakukan jauh hari.

Antok mengamini kalau saat ini sudah mengantongi rekomendasi selain empunya PDIP (20 kursi). Seperti Gerindra (5 kursi), Golkar 5 kursi, PKS (3 kursi), PKB (4 kursi), Nasdem (2 kursi), Hanura (1 kursi), PPP (1 kursi), Demokrat (1 kursi). Dengan komposisi mendapat sokongan penuh dari parpol kehadiran OK pun tidak jumawa.

Sementara itu dari pengamat politik mengatakan, pasangan OK jangan merasa diatas angin ketika berkiprah di Pilkada nanti. Mengingat jika nantinya terpaksa melawan kolom kosong di surat suara justru memperberat target perolehan suara.

"Saya yakin nanti ada koalisi parpol untuk memenangkan OK meski deklarasi belum dilakukan. Apabila lawannya kolom kosong target suara yang harus dipenuhi OK makin berat. Paling tidak harus 60 persen," ungkap Wirahadi pengamat politik lokal Ngawi.