Relawan Eri Cahyadi Gelar Liga Sepak Bola, Dihadiri Mantan Pemain Persebaya

Relawan Eri Cahyadi dan warga Karangpilang, Surabaya, menggelar liga sepak bola antar warga di Lapangan Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Sabtu (18/7).


Selain karena semangat meningkatkan daya tahan tubuh di masa new normal, liga ini jadi spesial karena banyak dihadiri mantan pemain Persebaya Surabaya.

Tampak beberapa pemain senior Persebaya, mulai dari era 1980, 1990, sampai 2000-an. Di antaranya Muharom Rusdiana, Nugroho Mardianto, Agus Salim, Zainal Suripto, dan Rofi. Mereka, bersama-sama warga kompak bermain di pertandingan yang dinamai WTT (Wong Tuwek-tuwek) Liga ini.

Muharom Rusdiana, legenda Bajul Ijo tahun 1980-1990 menyatakan, semangat Relawan Eri Cahyadi yang banyak tergabung di WTT Liga, adalah hal yang penting yang harus dilakukan di masa pandemi.

"Sepakbola selain meningkatkan daya tahan tubuh, juga bisa jadi ajang silaturahmi, menjaga persaudaraan. Maka dari itu acara seperti ini harus dilanjutkan," ujar Muharom dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (18/7).

Muharom menambahkan, para peserta sebagian besar memang dari Kelurahan Karangpilang. Tapi, ada juga yang berdomisili di luar kelurahan di Surabaya selatan tersebut.

“Banyak pemain yang mampir berlatih dan mengikuti kompetisi ini dari luar Karangpilang," ujarnya.

Muharom mengatakan, Relawan Eri Cahyadi kini terus menggelar acara kreatif menyuarakan dukungan kepada kepala Bappeko Eri Cahyadi.

Berbagai kelurahan kini sudah siap dengan acara masing-masing. Karena itu, Muharom bersama rekan-rekan Relawan Eri Cahyadi Kelurahan Karangpilang adalah para gibol alias gila bola, maka ekspresi dukungannya dengan menggelar turnamen si kulit bundar tersebut.

“Kita saling adu kreatif dengan relawan dari kelurahan lain. Saya dengar ramai sekali. Ada yang nanggap wayangan, bikin ogoh-ogoh, sampai pawai odong-odong. Arek Karangpilang nggak boleh kalah dong,” kata Muharom.

Muharom juga menyatakan dukungannya untuk Eri Cahyadi yang namanya sudah santer disebut warga sejak dia banyak membantu pavingisasi di ratusan kampung. Ketika itu, Eri masih menjabat kepala Dinas Cipta Karya.

"Pak Eri sudah berpengalaman di tata kota sebagai Bappeko. Tinggal meneruskan saja. Nggak perlu meraba-raba lagi. Kalau orang lain kan masih harus mulai dari awal. Pak Eri berbeda, bisa langsung kerja," ujarnya, yang langsung disambut teriakan "Hidup Eri Cahyadi" dari pemain lainnya.

Kompetesi WTT Liga ini masih akan terus digelar di Karangpilang setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Lokasi nantinya bisa di Lapangan Kebraon atau Lapangan Karangpilang.

Muharom berharap, pengembangan usia dini sepak bola di Surabaya akan digenjot begitu Eri Cahyadi terpilih sebagai wali kota Surabaya.

“Kita punya tim terbesar di Indonesia. Kita juga punya bakat yang luar biasa di Kota Pahlawan. Pemerintah kota bisa memfasilitasinya dengan pengembangan usia dini sepak bola,” pungkasnya.