Muncul Gas Beracun Dari Ledakan Amonium Nitrat Beirut, Warga Didesak Pakai Masker

Ledakkan di Beirut yang terjadi pada Selasa (4/8)/Net
Ledakkan di Beirut yang terjadi pada Selasa (4/8)/Net

Warga yang berada di area ledakan di Kota Beirut, Lebanon, didesak mengenakan masker dan tetap tinggal di dalam ruangan. Imbauan itu dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).


Desakan tersebut muncul setelah adanya laporan mengenai gas beracun yang dilepaskan dari ledakan hebat yang terjadi di pelabuhan pada Selasa (4/8) pukul 6.07 petang.


 "Ada laporan gas beracun yang dilepaskan dalam ledakan itu sehingga semua yang berada di daerah tersebut harus tinggal di dalam ruangan dan memakai masker jika tersedia," bunyi peringatan kedutaan yang keluar setelah ledakan, mengutip CNN, Rabu (5/8). 

Selain itu, kedutaan juga secara khusus mendesak warga AS yang terdampak ledakan untuk menghubungi kerabat dan keluarga, serta memperbarui status mereka di media sosial.

 Sejauh ini, peristiwa ledakan tersebut telah menewaskan sedikitnya 78 orang dan sekitar 4.000 lainnya terluka. Dari laporan awal, ledakan terkait dengan kebakaran besar sebuah gedung berisi petasan di dekat kota pelabuhan. 


Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab kemudian mengatakan, ada sekitar 2.750 ton Amonium Nitrat, bahan peledak, yang sudah tersimpan di sebuah gedung sejak 2014 sebagai barang sitaan. Menurut saksi mata dan berbagai video yang tersebar di media sosial, terlihat ledakan hebat terjadi setelah sebuah ledakan yang lebih kecil dan kebakaran muncul.

 Ledakan tersebut dikatakan memiliki guncangan yang sama dengan gempa berkekuatan magnitudo 3,3 di permukaan tanah.