Dapat Bantuan dari BNPB, Pemkot Surabaya Akan Maksimalkan Pemeriksaan Covid-19 di Labkesda

Risma menerima bantuan dari BNPB/RMOLJatim
Risma menerima bantuan dari BNPB/RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan peralatan medis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


Namun bantuan itu tidak seperti biasanya diserahkan ke Balai Kota Surabaya tapi langsung ke rumah dinas Wali Kota Jalan Sedap Malam, Surabaya.

Hal ini lantaran balai kota sedang ada unjuk rasa dari aliansi para pekerja seni Surabaya.

Usai tiba di rumah dinas, bantuan tersebut langsung dicek dan diserahterimakan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Nantinya, bantuan itu akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya.

"Bantuan dari BNPB ini ditujukan untuk memenuhi pemeriksaan yang dilakukan oleh Labkesda," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/8).

Febria mengungkapkan, bantuan dari BNPB itu terdiri dari 1 set mesin ekstraksi otomatis, 1 set mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) 96-well, 20 ribu kit isolasi automatic, 20 ribu kit isolasi manual dan 40 ribu kit PCR multiplex. 

Jika dikalkulasikan, total bantuan itu diperkirakan senilai Rp 20 miliar.

"Kalau diperkirakan mungkin sekitar Rp 20 miliar. Total sekitar Rp 15-20 miliar. Nanti semua bantuan itu diletakkan di Labkesda. Karena Labkesda itu nanti akan beroperasi 24 jam," katanya.

Feny sapaan lekat Febria Rachmanita menjelaskan, sementara ini kapasitas Labkesda Surabaya mampu melakukan pemeriksaan Covid-19 sekitar 800 sampel dalam satu hari. 

Nantinya pemeriksaan sampel di Labkesda ini ditargetkan mampu memeriksa sebanyak 2000 - 3000 sampel per hari.

"Kemarin Senin (5/8) 500 (sampel). Kemudian ada renovasi sedikit, jadi 800. Nanti akan kami maksimalkan supaya bisa mencapai 2000 - 3000 sampel setiap harinya. Hari ini saja mampu memeriksa 800 sampel sampai pukul 10 malam," jelasnya.

Feny menambahkan, Labkesda ini mulai beroperasi sejak Senin (5/8/2020). Nah, dengan adanya bantuan peralatan medis dari BNPB itu diharapkan kapasitas pemeriksaan di Labkesda meningkat. 

"Senin kemarin (operasional) baru berjalan dan ini akan terus kami kembangkan," terangnya.

Oleh karena itu, Feny menyampaikan terimakasih banyak kepada BNPB karena sudah dibantu berbagai alat kesehatan demi melengkapi peralatan di Labkesda. 

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan informasi, tidak menutup kemungkinan bantuan tersebut akan datang lagi ke Surabaya. 

"Infonya bantuan semacam ini akan ada lagi, sehingga kami bisa memaksimalkan operasional Labkesda ini," ujarnya.

Feny menambahkan, sementara ini pihaknya masih menerapkan 3 shif di Labkesda itu. 

Ke depannya, jika semua fasilitasnya sudah lengkap, akan menerapkan 4 shif, sehingga nanti akan beroperasi 24 jam nonstop. 

"Setiap shif, jadwal kerjanya 5 jam, karena mereka menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap," pungkasnya.