Banyak cara untuk bisa menjalin silaturahmi. Di Kabupaten Madiun misalnya, punya cara unik silahturahmi guna mensinergikan elemen masyarakat dan menciptakan Madiun aman, mandiri, sejahtera dan beralaq.
- Penampakan Macan Tutul di Lereng Gunung Raung Banyuwangi Tertangkap Kamera Warga
- Merchandise Piala Dunia U-17 Karya UMKM Surabaya Mulai Dipasarkan, Cek Lokasinya!
- Dinas Perikanan Bangkalan Siap MoU dengan Nelayan Kwanyar Barat
Menariknya, silahturahmi tersebut dikemas dengan acara mancing bersama di sebuah kolam atau sungai. Meskipun acara tersebut dihadiri para Forpimda beserta bupati dan wakil bupati Madiun, kesan seremonial tidak nampak.
"Sejarahnya komunitas Ki Jogo Kali bermula bagaimana cara mensinergikan antara elemen-elemen masyarakat yang punya kompeten. Dalam hal ini otomatis mengacu pada bagaimana Madiun itu damai. Sehingga kita perlu silahturahim," terang Kiai Nur Kholis (Gus Lik) penggagas ajang komunitas silahturahmi Ki Joko Kali kepada Kantor Berita , Sabtu (22/6)
Gus Lik menambahkan jika silahturahmi dilakukan secara seremonial menurutnya tidak menarik, terutama terkendali dengan biaya yang tidak sedikit ditambah tingkat kehadiran kemungkinan sedikit yang datang.
"Kalau silahturahmi dikemas seremonial sudah tidak menarik," tutur Gus Lik.
Inspirasi silahturahmi didapat Gus Lik saat memancing di sungai Lamandau Kalimantan tengah. Karena saat memancing kata Gus Lik dari yang tidak mengenal bisa menjadi akrab.
"Inspirasi silahturahmi ini saya dapat saat memancing di Kalimantan. Saya ngaji di sana paginya memancing di sungai Lamandau. Saya punya hobi memancing yang sudah 20 tahun tidak dibangkitkan. Pada saat saya memancing di sungai Lamandau itu saya menemukan suasana lain. Dari yang tidak mengenal menjadi akrab, sehingga saya berpikir ini solusinya," kata pemilik pondok pesantren Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Tulungrejo Madiun ini.
Pasca pelaksanaan pilpres kemudian pileg. Ajang silahturahmi ulama dan Umaroh yang dikemas dengan mancing bersama pun dilaksanakan dengan tujuan agar tidak terjadi gesekan gesekan baik ditingkat bawah, menegah maupun tingkat atas.
Tidak berhenti disitu saja, dampak ekonomis pun muncul dengan petani ikan bisa menjual ikannya. Karena setiap ajang memancing dibutuhkan sekitar 2 kuintal ikan untuk dimasukan kolam kemudian beramai ramai dipancing oleh para peserta yang hadir.
Soal filosofi Ki Jogo Kali, Gus Lik menganalogikan bahwa kyai itu harus bisa seperti kali (sungai) menjaga air agar bisa terus mengalir. Baik dari sampah dan apapun sampai muncul kehidupan.
Tercatat hingga pertengahan bulan ini sudah sampai 25 putaran pertemuan dengan lokasi yang berbeda beda.
Dari pantauan di lapangan, tampak hadir dalam acara yang diadakan kolam Balai Benih Ikan (BBI) Jiwan, jajaran Forpimda kabupaten Madiun, organisasi keagamaan serta bupati dan wakil bupati madiun.
"Ini kegiatan positif. Tanpa disadari hubungan akan semakin erat. Bisa meleburkan segala permasalahan, perselisihan dan perbedaan semuanya larut. Lalu memunculkan rasa kebersamaan bisa guyon tertawa hingga lupa pernah punya rasa sakit hati ataupun tersakiti. Intinya dari awal kita dukunglah kegiatan ini," kata Bupati Madiun H Ahmad Dawami (Kaji Mbing).[sam/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sosialisasi Tentang Lingkungan, DLHP Bondowoso Undang Perwakilan Sekolah
- Penerapan E Retribusi Ampuh Tekan Kebocoran Retribusi Pasar
- Bupati Bondowoso Akan Bangun Rumah Nenek Arba'ia yang Terbakar Karena Konsleting Listrik