Presiden Joko Widodo sudah saatnya menyampaikan pertanggungjawaban politik. Pasalnya, publik harus tahu angka kematian di Indonesia akibat pandemi Covid-19 sangat tinggi.
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster
- Covid-19 Kembali Melonjak
Data kematian akibat terjangkit virus corona baru (Covid-19) per Minggu (1/8) sudah tembus 95.723 orang. Rata-rata per hari bertambah lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.
Dalam pandangan aktivis politik Haris Rusly Moti, kasus kematian akibat pandemi Covid-19 bisa dicegah jika Jokowi tidak memprioritaskan kepentingan ekonomi ketimbang kesehatan.
Analisa Haris, hal mendasar yang membuat penanganan Covid-19 kurang maksimal karena Jokowi ngotot menjalankan proyek infrastrukur dan juga perpindahan ibukota baru.
"Kematian diperkirakan mencapai 100 ribu pada bulan Agustus karena pemerintah abai tak ketat dalam pembatasan sosial, karena obsesi Presiden Jokowi untuk pindah ibukota baru dan pembangunan infrastruktur," demikian kata Haris Rusly Moti melansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/8).
Lebih lanjut, analisa Haris, pemerintahan Jokowi nampak memandang ekonomi akan terhambat apabila pembatasan sosial terus berlangsung.
Atas dasar itulah, Haris mendesak Jokowi harus bertanggung jawab akibat obesi yang tidak logis seperti infrastruktur dan perpindahan ibukota baru.
"Rakyat harus mendesak pertanggungjawaban politik Presiden Jokowi. Akibat obsesinya mengawan-awan 94 ribu rakyat wafat akibat Covid-19," tandas Haris yang menyesalkan tingginya kematian Covid-19.
Data Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 per Minggu (1/8), dalam sehari orang yang harus meregang nyawa akibat paparan virus yang menyerang paru-paru itu bertambah 1.604 orang, totalnya 95.723 orang.
Untuk tambahan kasus baru sebanyak 30.738 orang. Sejak awal pandemi ada 3.440.396 orang telah terpapar Covid-19.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi