Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terus melakukan tes swab massal di 18 Rusun di Kota Surabaya. Hasilnya 50 penguni positif COVID-19.
- Begini Penjelasan Dokter dan Ahli Biokimia Soal Viralnya BPA di Air Galon
- Kasus Meninggal Nasional Masih Didominasi Jateng, Positif Covid-19 Naik 9.528 Orang
- Libur Maulid Nabi Digeser Demi Hindari Lonjakan Covid-19
Hal tersebut dilakukan setelah ditemukan 2 orang penghuni rusun di Penjaringan Sari, Rungkut, Surabaya positif Covid-19.
"Swab massal dilakukan karena awal ditemukan dua di Penjaringan Sari. Kemudian kita lakukan swab di seluruh (penghuni) rusun di Penjaringan Sari, ternyata ada 12 (positif Covid), kemudian seluruh blok kita lakukan swab dan kemudian 18 rusun kita swab. Dari 18 rusun itu kurang lebih ada 50 an yang positif (Covid-19)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachamanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai mengikuti peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 728 di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Senin (31/5).
Febria Rachamnita menambahkan dari 18 rusun di Kota Surabaya sebanyak 10.240 penghuni yang sudah dilakukan tes swab.
Dan yang terbanyak postif COVID-19 ialah penghuni rusun Penjaringan Sari, Rungkut.
"(Terbanyak Rusun) Penjaringan Sari. (Hasil tracing) mereka rata-rata dari luar kota. Mereka menyampaikan baru datang mudik sekitar 4 hari atau 5 hari baru sampai di Surabaya. Jadi waktu kita swab hari ke lima mereka baru datang," lanjut wanita yang akrab disapa Feni itu.
Feni mengungkapkan dari hasil tracing di Rusun Penjaringan Sari bisa disebut klaster. Sebab menurutnya paling banyak ditemukan kasus postif.
"Klaster rusun yang di Penjaringan Sari. Kalau yang lain tidak. Karena yang di rusun lain ada yang memang tidak pulang (mudik)," ungkapnya.
Dari hasil tes swab yang dilakukan di Rusun Penjaringan Sari, Feni menyebutkan ada 25 penghuni yang positif COVID-19 dan saat ini sudah dilakukan isolasi di Asrama Haji.
"Sekitar 25an, saat ini sudah di isolasi di Asrama Haji. Tetapi banyak yang sudah pulang. Tetapi setelah dua hari di sana, diberi obat dan vitamin, mereka hasil swabnya negatif," paparnya.
Dari puluhan orang penghuni yang hasil tesnya positif COVID-19, rata-rata usai mereka masih produktif dan tidak mengalami gejala apapun. Dan dari hasil tes swab, tidak ditemukan mutasi virus COVID-19 yang baru.
"Rata-rata usia produktif dan mereka tanpa gejala," ujar Feni.
Sementara itu, Feni mengungkapkan dari puluhan orang yang positif Covid-19 di rusun tersebut, belum di vaskin dan tidak mau divaksin.
"Belum di vaksin dan tidak mau di vaksin. Makanya setelah kita swab semua, kita berikan pengertian sebagian besar sudah mau vaksin. Makanya pada 5 Juni, mereka kita lakukan vaksin (penghuni) seluruh rusun. Kalau menurut arahan Kepala Dinas Tanah kalau tidak vaksin tidak boleh tinggal di rusun. Karena rapat sekali bangunan ruangan-ruangannya sehingga wajib vaksin untuk menghindari," ungkap Feni.
Selain itu, setelah ditemukan kasus Covid-19 di Rusun Penjaringan, Feni menyebutkan jika sterilisasi sudah dilakukan salah satunya dengan penyemprotan disinfektan.
"Sudah dilakukan oleh PMK, sudah disteril, pagi pada saat mereka beraktivitas," ungkap Feni.
Penjagaan juga dilakukan oleh Pemkot Surabaya di Rusun Penjaringan Sari untuk mengingatkan protokol kesehatan di kawasan Rusun.
"Oh ada dong, kan Dinkes tidak bekerja sendiri. Disana ada Camat, terus ada Pak Lurah, ada Linmas mengatur itu, termasuk tiga pilar," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wujudkan Kepedulian, Wali Kota Malang Berikan Apresiasi Tenaga Covid-19 hingga Para Atlet
- Waspada, 9 Provinsi Mengalami Tren Kenaikan Covid-19
- Eks Kapuskes TNI: Rapid dan Swab Tidak Pernah Direkomendasikan untuk Diagnosis Covid-19