Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menginstruksikan tim tracing segera melakukan rapid test terhadap santri di Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan. Hal ini dilakukan menyusul 43 santri di sana asal Malaysia terinfeksi Covid-19.
- Berkah Muktamar NU, Omzet Penjual Peci Naik Lima Kali Lipat
- Pemkot Surabaya Targetkan 62 Ribu UMKM Kantongi NIB
- 8 Kloter Jamaah Haji Jember Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 2 Juli
Perintah tersebut langsung ditindaklanjuti Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Ngawi dengan menerjunkan tim surveillance ke semua wilayah untuk melakukan rapid test terhadap klaster Temboro. Yudono Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Ngawi mengatakan, saat ini diwilayahnya terdapat 108 orang yang masuk sebagai klaster Temboro dengan status ODR.
“Benar di Ngawi ada 108 orang sebagai klaster Temboro sekarang dalam pengawasan ketat meskipun statusnya ODR. Dalam melakukan isolasi mandiri mereka dilakukan secara khusus didalam kamar. Dan mereka tidak boleh keluar rumah jika keluar itu sifatnya hanya dari kamarnya saja dan tetap memakai masker,” terang Yudono, Rabu, (22/4).
Jelasnya, selama melakukan isolasi mandiri 14 hari pihak tuan rumah yang ditempati klaster Temboro untuk sementara waktu dilarang menerima tamu siapapun kecuali petugas medis. Dari semua klaster Temboro dalam waktu dekat akan dilakukan rapid test dengan menerjunkan tim surveillance dibantu tenaga medis dari Posko Covid-19 Ngawi.
Diterangkan juga sampai pada Rabu ini, (22/4), jumlah PDP di Ngawi tercatat ada 16 pasien dan 5 orang lainya masih dalam perawatan medis. Sayangnya, 2 PDP dinyatakan meninggal beberapa waktu lalu dan hasil swab dari Unair Surabaya masih dalam proses menunggu untuk memastikan positif atau sebaliknya dari paparan Covid-19.
Sementara itu hasil survey RMOLJatim di UPT Puskesmas Teguhan diketahui ada 15 orang sebagai klaster Temboro. Dari jumlah tersebut yang sudah dilakukan rapid test ada 3 orang semuanya negative dari paparan Covid-19. Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas via selular menjelaskan, pihaknya terus melakukan pengawasan ketat terhadap proses isolasi mandiri yang dilakukan dari klaster Temboro.
“Setiap hari kesehatanya kita pantau dan petugas yang melakukan cek tetap dilengkapi APD sebagai proteksi dari paparan Covid-19 secara maksimal. Para klaster Temboro sampai sejauh ini kesehatanya bagus,” beber Mudo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Jember Protes Pokir Jadi Alat Adu Domba Anggota DPRD
- Kenakan Baju Adat Osing di HUT ke-79 RI, Pj. Gubernur Adhy Ajak Masyarakat Isi Kemerdekaan Dengan Kegiatan Positif Bagi Kemajuan Jatim
- HUT Ke-78, KAI Hadirkan Rail Clinic dan Rail Library di Stasiun Caruban