RMOLBanten. Keberadaan Kampung Tiga Dimensi (3D) yang sempat viral di media sosial (medsos), dirusak wargab. Alasannya sederhana, karena privasi diri dan keluarganya terganggu dengan semakin ramai pengunjung.
- Inovasi Gapoktan Tebu Inti Rosan Tulungagung Mampu Produksi Gula Setahun Penuh dengan Rendemen 15%, Gubernur Khofifah Apresiasi dan Harap Jadi Referensi Industri Gula Nasional
- Warga Surabaya Terhibur Konser Spektakuler Dewa 19 Vs Noah Di Grand City
- Sidoarjo Deklarasi Tolak Anarkisme Demo
Dia mengeluhkan keberadaan Kampung 3D, lantaran kampung tersebut semakin hari semakin ramai dikunjungi warga. Dia mengaku dirinya merasa privasinya pun terganggu.
Akibat perbuatannya, Syahromi harus disidang di kantor kelurahan setempat. Ia merusak lukisan 3D tersebut dengan alasan pembuatan lukisan 3D di tembok rumahnya tanpa izin dan kenyamanan keluarganya semakin terusik.
Keluarganya merasa terisolasi karena mobil pribadi beserta tamunya dilarang melintas.
"Ngecet tembok rumah saya enggak ada izin sama saya. Belum sampah dibiarkan menumpuk sampai dibelatungin. Terus gang jadi ramai terus karena banyak orang pada moto-moto," katanya, Jumat (18/5).
Ia mengaku bersedia memenuhi tuntutan perangkat wilayah asalkan hak pribadinya juga diperhatikan.
"Kalau saya suka udah ngelukis gambar sendiri. Tapi saya emang enggak suka," ujarnya.[mor]
- ODGJ Nyalakan Kompor, Satu Rumah Di Mojowarno Terbakar
- Usai Terima Jawaban KASN, BKPSDM Bondowoso Sebut Dumas Sebagai Bentuk Cinta
- Dinkes Surabaya Terbitkan SE Tentang Jam Pelayanan Puskesmas Selama Bulan Ramadan