RMOLBanten. Badan Usaha Milik Negara (BUMN tak ubahnya sebagai perkumpulan tim sukses pemerintahan Jokowi-JK. Demikian disampaikan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier di kawasan Cikini Menteng Jakarta, Rabu (25/7). Para pimpinan yang menempati kursi di BUMN saat ini, kata Fuad, bukanlah orang-orang yang profesional di bidangnya."Mulai dari pemerintahan Jokowi, yang pimpin BUMN bukan orang-orang yang profesional. Banyak timses yang masuk mungkin karena balas jasa tapi tidak punya nilai tambah," kata Fuad.
- Airlangga Hartarto Siap Bekerja Keras untuk Indonesia Lebih Baik
- Masa Jabatan Jokowi Sebagai Presiden Hampir Selesai, Mobil Esemka Makin Tenggelam
- 21 Juta Data Bansos Ganda Disebut Terjadi Secara Sistemik, Bukan Cuma Human Error
Bahkan, ia menilai pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak konsisten dalam memilih orang yang tepat untuk memimpin BUMN. Fuad pun berpesan agar perusahaan itu menunjuk kapten yang profesional mampu mengantisipasi berbagai gejolak sehingga sumber daya yang dimiliki bisa survive.
"Perusahaan butuh inovator-inovator bukan malah jual aset saja," kata dia.
Lebih jauh, Fuad mengingatkan agar BUMN tidak dibuat amburadul maka tetap berpegang teguh pada UUD 1945 sehingga rakyat bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
"Tapi ini semakin ditinggalkan, para penguasa tak lagi perhatikan pasal 33. Semuanya diserahkan ke mekanisme pasar gelondongan begitu," tutup Fuad dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [dzk]
- Agatha Ajak Emak - Emak Surabaya Belajar Merangkai Buket
- Gus Ipul: Tidak Niat PBNU Gembosi Suara PKB
- Menangkan Prabowo-Gibran, Relawan Kom'ITS Hadirkan Sumbangsih Pemikiran untuk Kemajuan Bangsa