Pengejawantahan Semangat Kebanggaan Nasional

Pada upacara pembukaan Asean Games XVIII di Gelanggang Olahraga Bung Karno , Jakarta 18 Agustus 2018, Via Vallen berjoged sambil berdendang lagu MERAIH BINTANG”: Setiap saat setiap waktu, Keringat basahi tubuh, Ini saat yang kutunggu , Hari ini ku buktikan , Ku yakin aku kan menang , Hari ini kan dikenang Semua doa kupanjatkan , Sejarah kupersembahkan. Terus fokus satu titik, hanya itu titik itu Tetap fokus kita kejar lampaui batas, Terus fokus satu titik, Hanya itu titik itu Tetap fokus kita kejar dan raih bintang Yo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo… kita datang kita raih kita menang. Adalah pengejawantahan semangat kebanggaan nasional bahwa segenap hadirin termasuk Presiden Jokowi ikut berjoged dalam irama dangdut sebagai mahakarya kebudayaan Indonesia dan berdendang dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia


Kebudayaan Indonesia

Adalah pengejawantahan semangat kebanggaan nasional bahwa pada upacara pembukaan Asian Games dipergelar beraneka ragam tari tradisional diiringi beraneka ragam musik tradisional dari Barat sampai ke Timur Nusantara yang indah dirangkum dan diolah oleh Denny Malik dan Eko Supriyanto sebagai bukti  bangsa Indonesia memiliki perbendaharaan kemahakayarayaan keanekaragaman kebudayaan yang tiada dua di planet bumi ini.

Bhinneka Tunggal Ika

Adalah pengejawantahan semangat kebanggaan nasional bahwa adalah Susi Susanti sebagai peraih medali emas pertama Olimpiade untuk Indonesia yang terpilih untuk mengemban kehormatan membawa obor Asian Games untuk menyalakan api Asian Games yang abadi menyala sepanjang perhelatan Asian Games XXIII di Jakarta, Palembang serta beberapa tempat di Jawa Barat dan Banten. Susi Susanti sebagai insan umat agama minoritas dan warga etnis minoritas Indonesia  membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara suri teladan kerukunan antara para umat beragama dan para warga etnis, suku, ras yang hidup bersama di dalam suasana keindahan Bhinneka Tunggal Ika dengan landasan falsafah Pancasila. MERDEKA! [***]

Penulis bangga menjadi warga bangsa Indonesia