Isu keterlibatan Persebaya dalam mafia bola perlu dibuktikan. Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana menegaskan secara kelembagaan dirinya tidak yakin kalau Persebaya terlibat.
- Indonesia Masters 2022, Marcus/Kevin dan Ginting Melaju Ke Babak Semifinal
- Cabor Badminton Sumbang Medali Emas
- Lawan Gresik United, Fahri Intruksikan Persela Bermain Layaknya Laga Final
Tak hanya itu, menurut Wisnu bila dilihat besaran dana dari kasus mafia bola bila dibandingkan dengan track record dari Presiden Persebaya, Azrul Ananda bisa dikatakan tak ada artinya.
"Mosok kelase mas Azrul koyok ngono (Masa kelasnya mas Azrul seperti itu). Wong duwit sak mono ae kok (cuma uang segitu aja),†pungkasnya.
Sekadar diketahui, Manajer Persebaya sebelumnya melaporkan redaksi PT Jawa Pos ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan yang dilayangkan dengan nomor STTLP/B/24/I/2019/JATIM/RESTABES SBY tertanggal 7 Januari 2019 ini atas nama pelapor Chandra Wahyudi.
Jawa Pos dilaporkan atas berita berjudul â€Green Force Pun Terseretâ€.
Dalam berita yang terbit pada Minggu lalu (6/1/2019) itu, Persebaya disebut â€menjual†pertandingan Liga 2 melawan Kalteng Putra pada 12 Oktober 2017.
Dalam berita itu, disebutkan Cholid dan Chairul melakukan match fixing bersama Vigit Waluyo.
Persebaya, Cholid, dan Chairul merasa difitnah atas pemberitaan itu, Persebaya kalah 0-1 dalam pertandingan itu memang kalah di atas lapangan.[aji
- Surabaya Jadi Tuan Rumah Kompetisi Liga Basket Putri Asean
- Chris John Sebut Warga Lokal Papua Antusias Sambut PON XX
- Ketum PB Persani Terpilih Targetkan Emas di Olimpiade