DBD Merebak di Jombang- Pemerintah Diminta Fokus Pencegahan

Merebaknya kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jombang, Jawa Timur mendapat reaksi legislatif DPRD Jombang.


"Kami sangat prihatin melihat kondisi ini, setelah kita lihat RSUD sangat membutuhkan ruang lebih banyak lagi agar seluruh pasien bisa ditangani dengan standar pelayanan lebih sesuai. Namun meski 'overload', sejauh ini seluruh pasien bisa tertangani dengan pelayanan kesehatan cukup baik," beber Gus Sentot sapaan akrab Syarif Hidayatulloh kepada Kantor Berita , beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, dikatakan Gus Sentot Ketua Komisi yang membidangi bidang kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan masyarakat ini menilai memang tidak ada kendala meski puluhan pasien ini berada di lorong ruangan tersebut.

"Tetapi kami akan menginformasikan kepada eksekutif, begini realitanya yakni RSUD membutuhkan ruangan yang memadai,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini menerangkan bahwa kondisi RSUD memang dilematis, karena rumah sakit pemerintah tidak boleh menolak pasien.

"Sejauh kita melihat di lapangan, semua bisa mendapat pelayanan yang optimal dan semua pasien mendapat pelayanan kesehatan sesuai prosedur penanganan walau menempati lorong-lorong tersebut,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran mengakui memang sebagian pasien anak dirawat di lorong Ruangan Seruni. Namun, di sisi pelayanan tidak mengurangi kualitas dan standar pelayanan kesehatan.

"Kami tidak boleh menolak pasien, maka semua tetap dilayani dengan berbagai upaya. Walau pada standar tempat belum memenuhi dan memadai, tapi tetap manusiawi. Kita tetap memberikan pelayanan yang optimal sesuai standar dengan berbagai upaya, disisi ruangan memang kapasitas tidak mencukupi. Tapi tetap manusiawi, dan tetap dilayani sesuai kaidah yang ada," pungkasnya.[bi/aji