Bambang DH Sampaikan Pemikiran Moda Transportasi Massal ke Khofifah

. Walikota Surabaya periode 2002-2010, Bambang DH, menyampaikan banyak pokok-pokok pikiran ketika bertemu Jatim, Khofifah Indar Parawansa.


"Ini soal  pembangunan tempat moda transportasi massal antar daerah di Jatim ( Gerbangkertosusila) berupa kereta api." kata  Bambang DH, dikutip kantor berita , (31/3)

Bambang DH mengatakan bahwa dirinya
pernah merintisnya dengan menggandeng  teknologi dari SNCF Perancis, perusahaan kereta api di Prancis dalam membuat studi.

Menurutnya, moda transportasi antar daerah perlu untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di moda darat yang semakin parah.

 Saat menjadi  walikota, Bambang DH juga telah membahas serius dengan Pemprov Jatim dan Dephub untuk mengembangkan angkutan kereta model elevated di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya- Sidoarjo-Lamongan).

Untuk tahap pertama jalur yang siap dibangun adalah Kandanganâ€"Sidoarjo sepanjang 43 km dengan anggaran Rp 4,2 triliun. Kereta dipilih sebagai alternatif angkutan massal karena banyak kelebihan. Kecepatan tinggi, daya tampung banyak, dan bebas polusi.

"Sarana ini cocok diterapkan di wilayah yang dibelit masalah kemacetan lalulintas, termasuk kawasan Gerbangkertosusila yang saat ini terus berkembang." ujarnya.

Merujuk pada studi SNCF Perancis yang dilakukan ketika itu, kata Bambang DH, model elevated-lah yang cocok diterapkan di Jatim sehingga mampu mengurangi kecelakaan di persimpangan.

Skenario pendanaan ketika itu juga telah dirumuskan. Yakni, 35% pemerintah (rinciannya pusat 15%, pemprov 15%, dan kab/kota 5%). Sisanya berasal dari pinjaman lunak.

Sedangkan pembangunan pada tahap 2 yakni jalur Lamongan-Kandangan, Wonokromo-Tarik-Mojokerto, Sidoarjo-Tarik sepanjang 110 km membutuhkan dana Rp 13,2 triliun. Untuk tahap 2 skenario pendanaan full investor.

Jadi keterlibatan pemerintah termasuk provinsi, kabupatan, kota, hanya pada pembangunan tahap 1  saja.
"Harapan saya, Ibu Gubernur Khofifah bisa mengawal terealisasinya moda transportasi model elevated.

Terlebih setelah Pemerintah Kota Resmi membatalkan proyek MRT sebagaimana pemberitaan yang ada," tutup Bambang DH yang juga caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) nomor urut 1.

"Dasar proyek KA terintegrasi yang juga menghubungkan Bandara Juanda itu didasari oleh survei SNCF dengan biaya survei sekitar Rp20 miliar. Ke depan, SNCF bisa mengajak   dari Prancis untuk membiayai proyek tersebut yang total investasinya mencapai Rp17,39 triliun," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menambahkan semua elemen bangsa bisa menjadi bagian strong partnership sebagai kekuatan memajukan dan mensejahterakan Jatim bahkan Indonesia secara bersama. Elemen tersebut, termasuk kepala daerah, bisa walikota maupun bupati.

"Jika tidak mampu mari berkolaborasi," pesan Khofifah yang tersampaikan dalam diskusi serius tersebut. [bdp]