Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut ada dua modus dalam kecurangan massif dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
- NU Pilih Netral di Pemilu 2004, Awal Kehancuran PKB
- Yenny Wahid Minta Pemimpin Indonesia ke Depan Orientasinya Harus Sejahterakan Rakyat
- Abaikan Putusan MK dan Langkahi DPR, Wajar Rizal Ramli Tolak Perppu Ciptaker
Baca Juga
Fahri menjelaskan, dua modus itu berupa kecurangan manual dan kecurangan digital. Kecurangan manual, sebutnya, dilakukan secara bertahap mulai pra TPS, di TPS dan pasca TPS.
"Kecurangan digital sungguh luas, mulai dari cyberwar sampai pembajakan," lanjutnya merujuk pada modus kecurangan kedua.
Untuk itu, ia mengimbau kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI) dan Komisi Pemuilihan Umum (KPU) untuk tidak tinggal diam menghadapi kecurangan-kecurangan itu.
"Kita harus serius dan bersatu," pungkasnya.[aji
- Gatot Nurmantyo Bicara Blak-blakan Soal Kasus Dugaan Korupsi Heli AW 101
- Tiga Indikasi Pelemahan Demokrasi Di Rezim Jokowi
- Soal Izin Ekspor Pasir Laut, PKS: Harusnya Jokowi Jeli
Baca Juga