Aspirasi yang meminta agar Muyawarah Nasional (Munas) dipercepat patut dipertimbangkan. Pasalnya, bila munas diselenggarakan akan muncul tokoh-tokoh baru dalam kepengurusan partai berlambang pohon beringin ini.
- Ketum Demokrat AHY Akan Menerima Kunjungan Ketum Nasdem Surya Paloh
- Perintahkan Fraksi PDIP, Megawati: Tak Ada Jalan Selain Turun ke Bawah
- AHY: Selamat Gus Yahya Ketum PBNU, Demokrat Siap Bersinergi
"Sebagai partai yang paling dewasa dan tidak memerlukan tokoh sentral dalam berkembang, partai punya stok tokoh berlebih sebagai kandidat ketua umum bila memang ada keinginan kadernya mengganti Airlangga," ujar Hendri kepada Kantor Berita RMOL, Senin (24/6).
Ditambah lagi faktor kedekatan para kadernya dengan Presiden Jokowi. Golkar hingga kini masih dalam lingkaran Koalisi Indonesia Kerja, Jokowi-Maruf.
"Kedekatan dengan Jokowi pun dirasakan akan sama. Jokowi kemungkinan besar akan mendukung siapapun ketua umum Golkar nantinya. Sebab banyak tokoh di Golkar yang juga dekat dengan dirinya," jelasnya.
Menurut dia, banyak kader Golkar yang sebetulnya mumpuni memegang tongkat estapet selanjutnya kepemimpinan Golkar, selain Airlangga.
"Nama-nama seperti Yorrys, Bamsoet, Agus Gumiwang Kartasasmita, Azis lebih dari cukup untuk bersaing di bursa Ketum menggantikan Airlangga. Apalagi saat Munas, nama Airlangga pun tidak mentereng bahkan tertinggal jauh dengan Ade Komaruddin yang saat ini masih berusaha memulihkan kesehatannya," tutup HenSat.[bdp]
- Firli Bahuri Resmi Buka Rangkaian Hakordia 2021 Bareng Gubernur Se-Indonesia
- Pengamat Nilai Bansos Bergambar Puan Tak Efektif Dongkrak Elektabilitas
- Komisi VI Pertanyakan Pengajuan PMN PLN, Punya Banyak Uang tapi Minta Negara