Peminat ITS Turun 58-9 Persen

Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini jumlah pendaftar di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebanyak 14.165 atau turun 58,9 Persen.


Dia berpendapat penurunan ini terjadi karena terdapat perubahan kebijakan dalam SBMPTN tahun ini.

Pasalnya, para pendaftar tahun ini dapat melihat lebih dulu hasil Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) yang telah mereka lakukan dan digunakan untuk mendaftar di SBMPTN yang sesuai dengan nilai mereka.

Adi juga beranggapan bahwa hanya pendaftar yang memiliki nilai UTBK tinggi saja yang berani mendaftarkan diri ke ITS.

Pasalnya, dengan melihat data rata-rata nilai SBMPTN tertinggi pendaftar yang diterima pada setiap perguruan tinggi tahun lalu, ITS menempati posisi ke-4 baik pada bidang sains dan teknologi (saintek) maupun sosial dan humoniora (soshum).

Sedangkan dengan melihat rekap data nilai UTBK pada tahun ini di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), menunjukan jumlah peserta yang memiliki nilai setiap mata ujian tinggi tidak begitu banyak.

"Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penurunan peminat ITS pada SBMPTN 2019 ini,” jelas mantan Ketua LPPM ITS ini.

Selanjutnya, jika melihat data asal provinsinya, para pendaftar yang memilih ITS terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Lebih dari setengah peminat ITS tahun ini berasal dari provinsi tersebut, yaitu sebanyak 7.195 pendaftar. Kemudian disusul dengan Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebanyak 1.264 pendaftar dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebesar 1.013 pendaftar.

Berikutnya , menurut Adi, ditinjau dari persebaran prodi di ITS, Teknik Informatika paling banyak dipilih oleh pendaftar yaitu sebesar 1.027 pendaftar. Kemudian disusul dengan Teknik Elektro sebanyak 660 pendaftar. Angka tersebut juga jauh di bawah pendaftar tahun lalu.

"Sedangkan peminat paling sedikit pada Desain Interior sebanyak 218 pendaftar saja,” ungkap guru besar Teknik Elektro tersebut.[isa/aji]